BERITA UTAMAMIMIKA

Ditemukan Kasus Gizi Buruk di Tengah Kota Timika, Bermula dari Cacingan, Anak Usia 5 Tahun Hanya Miliki Berat 6 Kilogram

cropped 895e2990 d422 4061 9705 e533253f1607.jpg
8
×

Ditemukan Kasus Gizi Buruk di Tengah Kota Timika, Bermula dari Cacingan, Anak Usia 5 Tahun Hanya Miliki Berat 6 Kilogram

Share this article
IMG 20230301 WA0033
Anak Izak Tarau terlihat tak berdaya saat dipangkuan orang tuanya Yosep Tarau di kediamannya yang terletak di Jalan Bhayangkara, Kelurahan Koperapoka.Foto: Febri

Timika, fajarpapua.com – Seorang anak yang masih berusia 5 tahun diketahui menderita gizi buruk akut hingga hanya memiliki berat 6 Kilogram.

Ironisnya, kasus gizi buruk ini ditemukan ditengah-tengah Kota Timika atau tepatnya di Jalan Bhayangkara, Kelurahan Koperapoka, Timika Papua Tengah.

ads

Anak tersebut diketahui bernama Isak Tarau, ia mengalami gizi buruk sejak Oktober 2022 lalu.

Tidak hanya itu, anak ini juga diketahui mengidap penyakit penyerta lainnya juga diderita seperti luka pada fungsi hati, paru-paru hingga limpa.

Kondisi ini pertama kali diketahui oleh Yosep Tarau, orang tua Isak saat anak tersebut menderita berak cacing yang terjadi terus menerus.

Setelah itu, dari hari ke hari berat badannya pun semakin turun sehingga menyebabkan pertumbuhannya tidak seperti anak seusianya.

Khawatir dengan kondisi sang anak, Yosep Tarau kemudian membawa sang buah hati ke rumah sakit.

“Oktober 2022 mulai kena berak cacing, berat badan semakin turun, saya bawa ke RSMM,” ujar Yosep Tarau kepada fajarpapua.com, Rabu (1/3).

Betapa hancur hati Yosep karena berdasar keterangan dokter, selain kurang gizi Isak mengalami kekurangan darah, menurunnya fungsi hati dan juga luka pada paru-paru.

“Saat itupun sekujur badan kuning, telapak tangan kuning, kaki hingga mata juga menguning,” ujarnya.

Setelah beberapa kali dibawa ke Rumah Sakit dan telah mendapat arahan dari dokter agar tidak memberikan makanan yang berminyak, yang mempunyai tekstur keras serta jajanan seperti es dan minuman dingin, kini Isak mulai ada perubahan.

“Dokter bilang jangan kasih makanan yang berminyak, yang tekstur keras, tempat makan juga harus tersedia sendiri, mangkok, sendok, piring harus sendiri, tidak boleh minum es, makanan harus tekstur lembek, dan direbus, telur rebus setiap hari 3 kali, sayur bayam, harus kasih makan bayam merah,” katanya.

Kondisi Mulai Membaik

Kondisi Isak saat ini mulai membaik, bahkan pada Desember 2022 saat dibawa ke RSMM untuk cek up, dan berat badannya naik menjadi 9 kilogram dari yang sebelumnya hanya 6 Kilogram.

“Sebelumnya 6 kilo, dan dulu masih sulit makan, tapi sekarang dari bangun tidur itu sudah minta makan, berak sudah membaik, kencing sudah baik, fungsi hati sudah baik sekarang tinggal limpa,” ucapnya.

Dikatakan Yosep, sebelum terkena penyakit tersebut, Isak layaknya anak normal pada umumnya, bahkan terbilang gemuk, namun setelah itu, semuanya berubah.

“Badannya dulu normal, gemuk, awalnya berak cacing, mata kuning, kurang darah, sekujur badan kuning, telapak tangan, kaki semua kuning, kencingnya juga kuning,” paparnya.

Saat ini Isak masih terus menjalani program rutin minum obat merah untuk paru-paru nya, karena menurutnya yang lain sudah membaik tinggal limpa dan paru-paru.

“Paru-paru sama limpa, kalau fungsi hati sekarang sudah membaik, sekarang dia masih jalani program obat merah. Sudah masuk tiga bulan ini. Nanti tanggal 15 kita naik lagi datang ke RSMM, kontrol setiap satu bulan sampai 6 bulan,” jelasnya.

Saat ini juga pihaknya telah dibantu dalam pengawasan oleh tim kesehatan dari Puskesmas Kwamki Baru secara rutin dengan memberikan berbagai asupan nutrisi, dalam pengawasan yang dilakukan itu selama 90 hari kedepan dan kini telah berjalan sekitar satu Minggu.

“Dibantu juga pengawasan dari Puskesmas Kwamki Baru setiap hari selama 90 hari kedepan. Dengan memberikan asupan nutrisi seperti susu, telur, buah-buahan, susu harus setiap hari satu bungkus harus habis,” kata Yosep

Saat ini kondisi Isak sendiri sudah membaik, bahkan Isak telah dapat merangkak dan juga bisa ikut bermain dengan kakak-kakaknya.

“Sudah ada perubahan, dia sudah mulai merangkak, biasanya hanya tidur-tidur saja, dia sudah bisa ajak kakaknya main,” ungkapnya.

“Sekarang petugas dari Puskesmas, setiap hari datang kesini untuk cek kondisinya,” lanjutnya.

Ditambahkan juga bahwa Isak saat awal menderita penyakit tersebut pernah mengalami sesak nafas dan telah dipasang oksigen, itu bermula ketika Isak menggigil kedinginan dan terdiam sambil bernafas sesak, namun atas kuasa tuhan akhirnya Isak bisa bertahan hingga saat ini dan telah mulai ada perubahan.

“Dulu sempat sesak nafas dan dipasang oksigen, tapi puji Tuhan dia tertolong. Ini juga sudah mulai kelihatan gemuk, dan sudah agak berat, dulu itu saya gendong ringan sekali. Sekarang ini juga panas sudah mulai berkurang, batuk juga berkurang, puji Tuhan,” kata dia.

Saat ini pihaknya hanya berharap agar anaknya tersebut dapat sembuh total dan dapat kembali seperti dulu lagi.

Dirinya juga berharap pemerintah memperhatikan masalah seperti ini sehingga tidak terjadi pada anak yang lain. (feb)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *