Merauke, fajarpapua.com– Kapal Pesiar bernama KM. Vivie Rae II, sejak 2 Maret 2023 lalu dilaporkan mengalami kerusakan mesin akibat baling-baling terlilit tali sehingga terombang-ambing di laut Arafuru.
Kejadian ini dilaporkan Ny. Adriana selaku perwakilan agen KM. Vivie Rae II yang berdomisili di Bali pada tanggal 2 Maret lalu sekira pukul 18.50 WIT ke Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Merauke.
Berdasar penelusuran posisi kejadian berada di sebelah selatan Pulau Komoran berjarak sekitar 300 kilometer dari Dermaga Merauke.
Agen kapal menyampaikan bahwa seluruh penumpang yakni Jean Pierre van Wyngaard (Afrika Selatan/35 tahun), Taylor Marie Loehrer (USA/31 tahun), Shahinaz Al Sibahi Alarnaout (United Kingdom/35 tahun), J-Dean Shane Van Der Westhuisen (Afrika Selatan/31 tahun), Matthew Robert Gyorffy (kanada/30 tahun) dan Olivia Di Velice (Kanada/31 tahun) dalam keadaan sehat namun meminta bantuan agar kapal tersebut ditarik ke dermaga terdekat.
Upaya pertolongan dilakukan Tim SAR gabungan mempergunakan KN. Merpati milik Kantor Distrik Navigasi Merauke untuk melakukan penarikan kapal sekaligus mengevakuasi seluruh penumpang yang ada diatas KM. Vivie Rae II.
Kapal dengan panjang 24 meter dan lebar 7 meter ini bertolak dari Marshall Island pada 26 Februari lalu dengan tujuan Sorong.
Upaya penyelamatan dilakukan pada Sabtu (4/3) pukul 11.45 WIT dengan menggunakan KN. Merapi serta membawa Tim SAR gabungan yang beranggotakan 5 (lima) personil Basarnas Merauke, 5 (lima) personil Lantamal XI Merauke, 2 (dua) personil KSOP Merauke dan 20 awak KN. Merpati.
“Sebenarnya setelah kejadian dilaporkan, di laut ada kapal SPIL yang kami hubungi yang kebetulan akan melintas lokasi kejadian dan bersedia mengevakuasi keenam korban, namun karena dari pihak KM. Vivie Rae II ingin juga agar kapalnya di tarik maka kapal SPIL tersebut tidak dapat membantu lebih jauh karna keterbatasan kondisi saat itu” tutur Kepala Kantor Pencarian Dan Pertolongan Merauke Supriyanto Ridwan, S.E.
“Barulah keesokan harinya kami berupaya mencari kapal yang dapat digunakan untuk menarik kapal naas tersebut di tengah kondisi susahnya jaringan komunikasi akibat perbaikan jalur kabel laut oleh PT.Telkom,” tutupnya.
Hingga keterangan pers ini dikeluarkan, KN. Merpati yang digunakan Tim SAR gabungan masih dalam perjalanan menuju ke lokasi kejadian.
Cuaca di lapangan saat ini sesuai pemantauan data cuaca dari BMKG Merauke adalah hujan ringan dengan kecepatan angin mencapai 50 km/jam dan tinggi gelombang mencapai 5 meter.(mas)