BERITA UTAMAPAPUA

Mimpi Bandara Frans Kaisiepo Buka Kembali Penerbangan Internasional Segera Terwujud, Bupati Biak Numfor Beberkan Alasannya

cropped 895e2990 d422 4061 9705 e533253f1607.jpg
14
×

Mimpi Bandara Frans Kaisiepo Buka Kembali Penerbangan Internasional Segera Terwujud, Bupati Biak Numfor Beberkan Alasannya

Share this article
IMG 20230309 WA0008
Bupati Biak Numfor saat memaparkan pentingnya pembukaan kembali penerbangan internasional di Bandara Frans Kaisiepo.Foto: Istimewa

Biak, fajarpapua.com– Keinginan Pemda Kabupaten Biak Numfor untuk mengaktifkan kembali penerbangan internasional di Bandara Frans Kaisiepo Biak nampaknya bisa segera terwujud.

Hal ini setelah digelar rapat pembahasan awal optimalisasi Bandara Frans Kaisiepo yang berlangsung di Ruang Auditorium Sekretariat Wakil Presiden (Setwapres) di Jakarta, Selasa lalu.

ads

Rapat dipimpin oleh Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pemerintahan dan Wawasan Kebangsaan Sekretariat Wakil Presiden, Velix Vernando Wanggai dengan topik membahas tentang optimalisasi Bandara Frans Kaisiepo dan penerbangan langsung ke luar negeri.

Selain Velix Vernando Wanggai pembahasan itu juga diikuti Tenaga Ahli Utama Kedeputian V Kantor Staf Presiden, Theofransus Litaay, Asisten III Bidang Umum Setda Provinsi Papua Y. Derek Hegemur dan Bupati Biak Numfor Herry Ario Naap.

Pembahasan ini sendiri merupakan salah satu tindaklanjut dari kunjungan kerja Wakil Presiden RI, Ma’ruf Amin ke Kabupaten Biak Numfor pada 1-2 Desember 2022 lalu.

Rapat juga dihadiri perwakilan dari berbagai kementerian terkait, baik secara langsung maupun dan juga via zoom.

Adapun kementerian dan pihak terkait yang ikut dalam rapat dimaksud antara lain; Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Kementerian Perhubungan, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Kementerian Kelautan dan Perikanan dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

Selain itu juga ada Kementerian Perdagangan, Kementerian Pertanian, Kementerian Investasi, Kementerian Pariwisata, Garuda Indonesia dan PT. Indo Numfor Pasifik.

Dalam pemaparannya, Bupati Biak Numfor Herry Ario Naap menyampaikan sejumlah poin alasan tentang perlunya peningkatan Bandara Frans Kaisiepo menjadi bandara internasional.

Dikatakan dengan posisi wilayah yang strategis, Biak Numfor selama ini telah menjadi Sentra Kelautan Perikanan Terpadu (SKPT), Destinasi Pariwisata Prioritas (DPP), Kawasan Strategis Pariwisata Nasional(KSPN) dan sebagai Kawasan Pengembangan Pariwisata Nasional (KPPN).

Selain itu, Biak Numfor juga berpotensi sebagai Pusat Kegiatan Wilayah (PKW), Pusat Kawasan Strategis Nasional (PKSN), Taman Nasional Teluk Cenderawasih, Pertahanan dan Keamanan dan Bandar Antariksa.

“Terpenting Biak adalah beranda Indonesia di Wilayah Asia Pasifik dan juga ada rencana pembangunan Kebun Raya, dan sebagai tempat Sail Teluk Cenderawasih,” jelas Bupati Herry Ario Naap.

Ditambahkan, perlunya rute penerbangan langsung dari dan ke keluar negeri karena Biak Numfor memiliki potensi sumber daya ikan di WPP 717 yang cukup besar, khususnya untuk ikan tuna.

“Sektor pariwisata dan perikanan merupakan sector unggulan diharapkan menjadi lokomotif dalam perekonomian di Kabupaten Biak Numfor. Sampai dengan saat ini kontribusi kedua sektor ini belum sesuai ekpektasi meskipun terlihat adanya trend kenaikan,” ujar Bupati.

Bupati Herry juga meyakini peningkatan Pelabuhan Biak dan Bandara Frans Kaisiepo akan menjadi jembatan untuk menggerakan investasi ekonomi dan menyambungkan potensi antar wilayah Kawasan Teluk Cenderawasih dalam konektivitas ekonomi dan sumber daya serta infrastruktur.

Dalam rapat tersebut ada sejumlah poin yang menjadi catatan, diantaranya konektivitas sektor perhubungan merupakan entry point untuk menjadikan Kawasan Teluk Cenderawasih sebagai salahsatu destinasi utama di Papua, Indonesia dan Pasifik baik pariwisata maupun export komoditi bernilai ekonomi tinggi.

Selain itu juga dinilai bahwa pembangunan infrastruktur ekonomi termasuk pelabuhan Biak dan Bandara Frans Kaisiepo Biak merupakan salah satu bentuk untuk memperkuat Biak sebagai masa depan Indonesia di Papua dan Pasifik dalam membangun Indonesia sebagai poros maritim dunia.

Tak hanya itu, infrastruktur perhubungan diikhtiarkan menjadii penghela ekonomi sektor unggulan pariwisata dan perikanan, laboratorium diplomasi maritim di kawasan pasifik. (red)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *