BERITA UTAMAMIMIKA

Thom Beanal Dimata Legislator Mimika, dari Pejuang Dana 1 Persen Hingga Kongres Rakyat Papua 2 di Jayapura

cropped 895e2990 d422 4061 9705 e533253f1607.jpg
9
×

Thom Beanal Dimata Legislator Mimika, dari Pejuang Dana 1 Persen Hingga Kongres Rakyat Papua 2 di Jayapura

Share this article
IMG 20230602 WA0032
Anggota DPRD Mimika, Lexy David Linturan

Timika, fajarpapua.com – Berpulangnya Thomas Beanal meninggalkan duka mendalam bagi rakyat bumi Cenderawasih. Tanah Papua kehilangan sosok pemimpin besar, pejuang keadilan dan kesetaraan.

Anggota DPRD Mimika, Lexy David Linturan menyebut Almarhum Thom Beanal sebagai negarawan yang baik. “Sosok Thom Beanal orangnya bersahaja, humoris, adem, cinta damai, peduli dan tidak ingin bermusuhan,” kenang Lexy yang memulai perkenalan dengan Thom di tahun 1992, saat Thom kembali dari Fakfak usai purna sebagai Anggota DPRD di kabupaten induk Mimika dahulu.

Klik Gambar Untuk Informasi Selanjutnya
Klik Gambar Untuk Informasi Selanjutnya

Kedekatan Lexy dengan Thom memang teruji. Buktinya Thom mempercayakan anak keduanya Flora, tinggal di rumah Lexy di Jakarta selama 3 tahun guna menempuh studi SMK Penerbangan saat itu.

Thom dan Lexy juga terlibat peristiwa penting bersama, yaitu saat penanda-tanganan MoU antara Freeport dan pemilik hak ulayat Suku Amungme dan Kamoro, yaitu dana 1 persen yang diperjuangkan Thom Beanal dan kawan-kawan.

“Ketika MoU dibuat di New Orleans (Amerika) tanggal 13 Juni 2000, saya ikut tanda tangan. Jadi yang tanda tangan itu ada almarhum ketua Lemasko Yakob Omiwena, Thom Beanal sebagai ketua Lemasa, lalu Priadi Santoso dan saya, serta pemilik Freeport Mister Moffat, disaksikan Richard Adkerson yang sekarang jadi presiden Freeport,” kata Lexy saat dijumpa wartawan Sabtu (2/6).

Lagi katanya, setelah MoU itu dilakukan pembangunan masif di Mimika seperti rumah masyarakat, sekolah, pasar, gereja dan lainnya. Ini adalah buah hasil karya dan perjuangan Thom Beanal.

“Thom juga sangat peduli lingkungan, maka lokasi di luar Freeport dinamakan Taman Lorentz, ini gagasan dia. Karena dia sering berkomunikasi dengan Walhi, Antam, Belanda, PBB di Eropa untuk membicarakan hal ini,” jelas Lexy yang mantan karyawan Freeport Bagian Security itu.

Thom yang merupakan seorang guru itu juga menjadi tumpuan harapan masyarakat Papua di jamannya. Saat pertemuan 100 orang perwakilan Papua bertemu dengan Presiden Habibie pada tahun 1999 di Jakarta, Thom-lah ketuanya. Thom menyampaikan permintaan merdeka di hadapan Presiden.

Permintaan itu menurut Lexy, terjadinya karena pembangunan yang tidak merata, sehingga diperjuangkan Thom Beanal dan akhirnya terjadi kesejajaran antara Freeport dan pemilik ulayat adat Amungme dan Kamoro.

Lexy yang sudah tinggal di Timika sejak tahun 1982 itu menuturkan, puncak ketokohan Thom Beanal pada tahun 2002, saat dilakukan Kongres Papua 2 di Jayapura. Di mana Thom terpilih menjadi Wakil Presidium Dewan Papua mendampingi Theys Eluay.

“Suasana sangat panas namun dengan ademnya, dia (Thom) mau tidak ada konflik yang berdarah-darah. Harus ada komunikasi, harus ada dialog. Konflik jangan buntu, harus ada solusi,” sebut Lexy yang sekarang Ketua Dewan Kehormatan DPRD Mimika itu.

Lanjut Lexy, 5 tahun belakangan ini kesehatan Thom terganggu dan mendapat fasilitas kesehatan dari Freeport sehingga dibawa berobat ke New York, Amerika, dan ke Singapura.

“Pak Thom mulai ada gangguan kesehatan, jantung dan diabetes sampai pengaruh ke mata. Hampir 5 tahun Freeport tangani dia untuk kesembuhannya ke New York dan Singapura. Tapi ya, itulah kehendak Tuhan. Dia bisa beristirahat dengan damai,” ujarnya.

Thom Beanal dianggapnya telah meninggalkan warisan yang perlu dijaga generasi penerus, baik di Tanah Papua, maupun di Mimika.

“Dia sudah meninggalkan warisan yang sangat baik, warisan itu adalah keamanan, kedamaian, menghormati, menghargai dan mengasihi. Serta kesetaraan dan kesejajaran,”

Ia berharap generasi penerus Tanah Papua terinspirasi dengan jejak hidup Thom Beanal yang terus membawa perdamaian di atas ‘surga kecil jatuh ke bumi’ ini.

“Generasi kedua sepeninggal Thom ada Piet Magal, Yunus Omabak, Yanes Natkime, Eltinus Omaleng dan tokoh-tokoh muda lainnya. Kita juga berharap generasi ketiga yang semakin melek dengan pendidikan, mereka semua terinspirasi dari Thom Beanal,” tutupnya. (ima)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *