BERITA UTAMAMIMIKA

Burung Asli Endemik Papua Pulang Kampung Dilepas BBKSDA Papua Bersama PTFI di Hutan Kuala Kencana

cropped 895e2990 d422 4061 9705 e533253f1607.jpg
26
×

Burung Asli Endemik Papua Pulang Kampung Dilepas BBKSDA Papua Bersama PTFI di Hutan Kuala Kencana

Share this article
IMG 20230617 WA0024
Pelepasliaran 62 ekor burung di kawasan hutan Kuala Kencana, Distrik Kuala Kencana, Kabupaten Mimika, Papua Tengah, Sabtu (17/6).Foto : Reyno

ads

Timika, fajarpapua.com – Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Papua didukung PT Freeport Indonesia (PTFI) melepasliarkan 62 ekor aves (burung) yang dilindungi undang-undang di kawasan hutan Kuala Kencana, Distrik Kuala Kencana, Kabupaten Mimika, Papua Tengah, Sabtu (17/6),

Jenis-jenis satwa yang dilepasliarkan terdiri atas 5 ekor kakatua raja (Probosciger aterrimus), 21 ekor kakatua koki (Cacatua galerita), 33 ekor kasturi kepala hitam (Lorius lory), 2 ekor nuri bayan (Eclectus rotatus), dan 1 ekor jagal papua (Cracticus cassicus). Satwa-satwa tersebut ditranslokasi dari BKSDA
Kalimantan Tengah dan BKSDA DKI Jakarta pada 1 Juni 2023.

Kepulangan 62 ekor burung tersebut di fasilitasi oleh PTFI kemudian ditampung di mile 21 menjalani habituasi selama kurang lebih dua minggu sebelum dilepas luarkan ke habitat aslinya. Pemilihan lokasi lepas liar, Bambang menyampaikan, setidaknya
terdapat empat pertimbangan utama, yaitu kesesuaian habitat, keamanan dari gangguan manusia, ketersediaan pakan alami, juga aksesibel, termasuk untuk
keperluan monitoring pascalepas liar, sehingga Hutan Kuala Kencana dapat memenuhi semua kriteria tersebut sehingga menjadi lokasi yang representatif untuk pelepasliaran

Senior Vice President Geo Enginering & Environtmental PTFI Ardhin Yuniar didampingi Gesang Setyadi VP Environmental PTFI dalam sambutannya mengatakan, sejalan dengan Kebijakan Lingkungan PTFI akan terus berkolaborasi dengan semua pihak untuk mendukung upaya-upaya konservasi keanekaragaman hayati di Tanah Papua.

“Kami juga akan terus mendukung BalaiBesar Konservasi Sumber Daya Alam untuk memulangkan kembali satwat-satwa yang dilindungi ke habitatnya di Papua,” tuturnya.

Sementara itu, Kepala BBKSDA Papua, A.G. Martana menyampaikan terima kasih
kepada semua pihak yang telah bekerja sama mendukung pelaksanaan lepas liar satwa Papua, khususnya terima kasih kepada Environmental Department PTFI. Menurutnya tugas dan tanggung jawab menjaga satwa liar Papua sesuai kapasitas masing-masing.

“Untuk itu, saya mengimbau semua pihak agar terus memberikan dukungan dalam menjaga dan melestarikan keanekaragaman hayati Papua. Kita semua tahu, Pulau Papua ini demikian luas. Kita akan mengalami kesulitan bekerja sendirian menjaga keanekaragaman hayati di tanah ini. Maka, satu-satunya cara adalah saling bekerja sama, sehingga keberhasilan dapat lebih mudah kita raih,”ungkap Martana.

Lebih lanjut Martana menyinggung perihal status konservasi satwa-satwa yang dilepasliarkan. Meskipun jagal papua saat ini tidak terdaftar sebagai satwa yang dilindungi tetap wajib menjaga kelestarian hidup mereka di alam liar. Sebab, kodrat satwa liar adalah menjalankan perannya di alam, dan keberadaannya tak dapat digantikan oleh unsur lain.

“Sementara itu, kakatua raja, kakatua koki, dan kasturi kepala hitam merupakan satwa liar yang dilindungi berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.106/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2018. Bahkan, kakatua raja terdaftar dalam Appendix I CITES, artinya segala bentuk perdagangan satwa tersebut dilarang secara internasional,”ujarnya.

Kemudian mewakili Pemda Mimika Asisten III Setda Mimika Hendritte Tandiono dalam sambutannya mengatakan, terlihat begitu pentinya sinergi dari seluruh pihak dalam menjaga peleatarian satwa liar di alam Papua.

Terlepas dari itu pelestarian satwa adalah upaya pelestarian satwa hasil evakuasi atau rehabilitasi ke habitat alami sesuai dengan daerah sebaran jenis, maka pemerintah berharap kepada seluruh pihak dan seluruh masyarakat Mimika untuk bersama menjaga dan memelihara hutan sebagai rumah bagi para satwa.

“Atas nama Pemda Mimika menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah bersama-sama untuk melestarikan satwa di Papua ini,”tututnya.(ron)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *