BERITA UTAMAPAPUA

Jangan Jadikan Burung Cenderawasih Sebagai Mahkota dan Souvenir

cropped 895e2990 d422 4061 9705 e533253f1607.jpg
45
×

Jangan Jadikan Burung Cenderawasih Sebagai Mahkota dan Souvenir

Share this article
a92541fc 2d0b 42bc 8108 a5f99075eca9
Area Manager Comm Rel dan CSR Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku, Edi Mangun

Jayapura, fajarpapua.com- Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Papua bersama PT Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku berupaya untuk membantu melestarikan Burung Cenderawasih dan lingkungan hutan di Kampung Tablanusu, Distrik Depapre, Kabupaten Jayapura.

Hal itu diwujudkan dengan bekerjasama BKSDA Papua, tokoh masyarakat pemilik hak ulayat, IKA SKMA Papua serta organisasi lainnya dalam menjaga populasi Burung Cenderawasih di Papua.

ads

Penyuluh Kehutanan BKSDA Papua, Candra Irwanto Lumban Gaol menyampaikan apresiasi kepada PT Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku yang telah ikut perduli terhadap pelestarian hutan dan Burung Cenderawasih di Kampung Tablasupa yang selama ini banyak digunakan sebagai mahkota atau souvenir bagi tamu-tamu yang datang ke Papua.

Menurut dia, pemangku adat mengatakan bahwa penggunaan mahkota Cenderawasih hanya bisa digunakan oleh Ondoafi atau penguasa tertinggi di wilayah adat itu, namun yang terjadi saat ini semua bisa menggunakannya.

“Jadi kehadiran kita di hutan Kampung Tablasupa ini adalah untuk memperkenalkan kepada masyarakat bahwa Burung Cenderawasih itu ada di hutan Tablanusu yang perlu dilestarikan. Untuk itu, perlu dukungan dari semua BUMN, stakeholder lainnya dalam pelestarian fauna endemik Papua agar bisa bertahan,”kata Candra usai mengikuti FGD pelestarian hutan dan burung cenderawasih, Rabu (17/1).

Ia menghimbau kepada semua pihak agar Burung Cenderawasih itu jangan digunakan sebagai souvenir bagi tamu-tamu yang datang berkunjung ke Papua, tetapi ikut melestarikanya.

Candra menyampaikan BSKDA Papua bekerjasama dengan corporate social responsibility (CSR) PT Pertamina dalam program melestarikan Burung Cenderawasih sejak tahun 2018 dengan membangun tempat pertemuan dan pengamatan serta penerangan dilokasi.

Bahkan, lokasi tersebut telah dijadikan sebagai tempat wisata niat khusus bagi wisawatan dan juga bagi pengembangan penelitian dengan menawarkan paket-paket yang ada.

“Pengunjung lokasi ini sudah sangat banyak ya sejak kami bangun 5 tahun lalu, ada pengunjung per hari sampai 30 orang,’ujar Candra.

Sementara itu Area Manager Comm Rel dan CSR Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku, Edi Mangun menyampaikan pihaknya sudah lima tahun terakhir memberikan bantuan corporate social responsibility atau CSR berupa uang tunai senilai Rp 100 juta kepada BKSDA digunakan untuk pembuatan Homestay Wisata Minat Khusus dan menara pengamatan Burung Cenderawasih.

”Kami tetap berkomitmen bahwa CSR suatu hal yang wajib bisa membantu pelestarian Burung Cenderawasih. Kami pun tertarik karena Burung Cenderawasih ini bukan sekedar ikon, tapi ini jati diri orang Papua semakin lama keberadaan semakin punah entah dia pergi semakin jauh atau apa kita dekatkan dan telah berada disini ini menjadi bekal buat generasi kami kedepan,”ungkap Edi Mangun.

Daerah konservasi Kampung Tablasupa mempunyai tiga spot pengamatan burung cenderawasih yang berada di hutan dengan 11 spesises Burung Cenderawasih.(hsb)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *