BERITA UTAMAMIMIKA

Jalan ke Pelabuhan Pomako Lumpuh Total, Keluarga Markus Kamisopa Tuntut Ganti Rugi Rp 5 Miliar

cropped 895e2990 d422 4061 9705 e533253f1607.jpg
38
×

Jalan ke Pelabuhan Pomako Lumpuh Total, Keluarga Markus Kamisopa Tuntut Ganti Rugi Rp 5 Miliar

Share this article
IMG 20230824 WA0030
Tampak aparat Kepolisian sedang bernegosiasi dengan kuarga almarhum

Timika, fajarpapua.com – Akses menuju ke Pelabuhan Pomako pada Kamis (24/8) lumpuh total setelah dua ruas jalan masing-masing Jalan Poros Pomako dan Jalan Logpond dipalang oleh warga.

Pemalangan tersebut buntut dari belum terealisasinya tuntutan ganti rugi sebesar Rp 5 miliar dari keluarga Markus Kamisopa (26) yang diduga meninggal karena dianiaya oleh, anggota TNI pada 2 Agustus 2023 lalu.

Kapolsek Mimika Timur (Miktim) AKP Matheus Tanggu Ate saat dikonfirmasi mengatakan, sebelum terjadinya pemalangan telah dilakukan mediasi sebanyak dua kali.

Mediasi pertama pada tanggal 7 Agustus 2023 di Kantor Distrik Mimika Timur yang dihadiri oleh Kapolres Mimika, Dandim 1710 Mimika, Wakapolsek Mimika Timur dan Danramil Mapuru Jaya.

Pada mediasi tersebut pihak keluarga korban menyampaikan tuntutannya yaitu meminta uang ganti rugi sebesar Rp 5 miliar.

Kemudian pada pertemuan kedua tanggal 22 Agustus 2023 di Kantor Koramil Mapurujaya keluarga meminta uang duka kepada TNI sebesar Rp 1 miliar, tetapi dari pihak TNI hanya mampu memberikan santunan Rp 150 juta.

“Hal itu menimbulkan kekecewaan keluarga korban akhirnya melakukan pemalangan di dua titik menuju Pelabuhan Pomako yaitu didepan rumah almarhum dan Jalan Logpond,” katanya.

Ia mengungkapkan tidak berapa lama dilakukan pemalangan pihaknya bersama Kadistrik Mimika Timur dan Danramil Mapurujaya sudah melakukan negoisasi tetapi belum ada jalan keluar.

“Hal ini karena keluarga meminta uang santunan sesuai tuntutan baru jalan dibuka. Siang pukul 13.00 WIT tadi, kami melakukan negosiasi lagi, kita buka ruang untuk bisa bicara. Tapi keluarga tidak mau mereka hanya minta bawa uang dan hadirkan Dandim, Bupati dan DPRD, permintaannya semakin kesana kemari,”ungkapnya.

“Kami mencoba buka ruang untuk negosiasi agar membuka salah satu jalan tapi mereka masih tidak mau. Ini sudah tidak benar karena kalau jalan ditutup semua perputaran perekonomian akan terhenti termasuk BBM dari wilayah pelabuhan,”Imbuhnya.(ron)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *