BERITA UTAMAPAPUA

Bantah Libatkan Warga Sipil Sebagai Intelijen, Danrem Dedi: Kelompok Separatis Teroris Biadab!

cropped 895e2990 d422 4061 9705 e533253f1607.jpg
53
×

Bantah Libatkan Warga Sipil Sebagai Intelijen, Danrem Dedi: Kelompok Separatis Teroris Biadab!

Share this article
IMG 20230905 WA0019
Danrem 172/PWY Brigjen TNI Dedi Hardono

Jayapura, fajarpapua.com– Danrem 172/PWY Brigjen TNI Dedi Hardono menuturkan pembunuhan aktivis kemanusiaan Papua Michelle Kurisi Ndoga oleh Kelompok Separatis Teroris (KST) Papua, menambah deretan panjang aksi pembunuhan pada masyarakat sipil di tanah Papua.

Pembunuhan Michelle Kurisi Doga terjadi pada 28 Agustus 2023 lalu, oleh Kelompok Separatis Teroris (KST) Papua di Distrik Kolowa, Kabupaten Lanny Jaya, Provinsi Papua Pegunungan.

“Sepanjang Tahun 2022 hingga 2023 sudah sangat banyak masyarakat sipil antara lain supir, tukang ojek, pedagang, guru, tenaga kesehatan, pekerja bangunan yang dibunuh secara kejam dengan dalih merupakan intelijen TNI,”kata Danrem, Selasa (5/9).

Menurut Danrem, kekejaman KST di Papua sudah sangat biadab dan tidak berkeprimanusiaan.

Dengan tegas, Danrem menyampaikan, Michelle Kurisi bukan intelijen TNI. Sebab TNI tidak menggunakan masyarakat sipil Papua (OAP) maupun pendatang sebagai intelijen.

“TNI sudah memiliki personel sendiri yang dididik dan disiapkan dengan baik sebagai aparat intelijen serta mempunyai perlengkapan yang cukup memadai dalam mendukung kegiatan intelijen,” tegasnya.

Michelle Kurisi merupakan aktivis kemanusiaan yang berjuang untuk membantu masyarakat Papua di pengungsian yang ketakutan akibat adanya gangguan keamanan dari KST Kodap III Nduga.

“Michelle juga cucu dari Kepala Suku Silo dan aktivis perempuan yang begitu peduli akan kedamaian di tanah Papua. Saya mewakili seluruh prajurit Korem 172/PWY mengucapkan turut berduka cita yang mendalam dan mengutuk keras perbuatan keji tersebut,” ucap Danrem.

Sementara itu, terkait dengan ancaman KST yang akan menggangu masyarakat diwilayah Kenyam, Danrem menyampaikan bahwa TNI siap mengambil tindakan.

“Jika mereka (KST) mengganggu masyarakat, maka TNI siap bertindak. Karena kehadiran TNI di tengah-tengah masyarakat adalah untuk menjaga keamanan dan memberikan rasa nyaman,” tegas Danrem.(hsb)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *