Manokwari, fajarpapua.com- Tim gabungan Polda Papua Barat kembali menangkap tujuh tersangka pembakaran kantor distrik, sekolah dan penganiayaan hingga menewaskan Kepala Distrik Kramomongga, Kabupaten Fakfak.
Dari tujuh orang yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO), empat diantaranya terpaksa ditembak karena melakukan perlawanan dan membahayakan personil yang melakukan penangkapan.
Tujuh DPO yang diketahui berafiliasi dengan KKB Papua tersebut ditangkap Tim Gabungan Polda, Satbrimob, dan Polres Fakfak pada Sabtu (9/9) pekan lalu.
Kepala Bidang Humas Polda Papua Barat, Kombes Adam Erwindi menjelaskan bahwa tim gabungan melakukan penyergapan ke markas para pelaku yang berafiliasi dengan KKB Papua, dan menangkap tiga DPO berinisial AK, YR, dan YI.
Sementara empat DPO lainnya yaitu NH, OH, S, dan N terpaksa ditembak mati, karena melakukan perlawanan terhadap aparat kepolisian ketika penyergapan berlangsung.
“Empat DPO dilakukan tindakan tegas terukur karena menyerang dan melukai satu anggota Polri, padahal telah diberikan tembakan peringatan,” jelas Adam Erwindi.
Dituturkan barang bukti yang diamankan dari lokasi penyergapan adalah satu granat aktif, sejumlah senjata tajam berupa parang dan anak panah yang digunakan para pelaku untuk menyerang petugas.
Tindakan tegas terukur diterapkan sesuai arahan Kepala Kepolisian Daerah Inspektur Jenderal Polisi Daniel Tahi Monang Silitonga apabila terjadi perlawanan yang membahayakan keselamatan anggota kepolisian.
“Satu anggota Satbrimob Teluk Bintuni yang terluka dalam penyergapan adalah Bripda Hengki Frengki Wonatorey,” ujar Adam.
Dari 21 DPO, kata Adam Erwindi, sembilan pelaku sudah berhasil ditangkap dan aparat kepolisian masih melakukan pengejaran terhadap 12 orang DPO lainnya untuk mempertanggungjawabkan tindakan anarkis mereka.
Sebelumnya, tim gabungan telah menangkap tiga orang DPO, dan satu dari ketiga DPO tersebut terpaksa ditembak mati karena melakukan perlawanan saat ditangkap.
“Ada dua tersangka yang langsung ditangkap sejak awal, setelah diterbitkan 21 orang DPO selang beberapa hari tiga DPO kami amankan dan satu orang tewas,” tutur Adam. (an)