Timika, fajarpapua.com – Dari data Satgas Damai Cartenz, selama tahun 2023 Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua telah melakukan 204 aksi kejahatan penyerangan terhadap warga sipil maupun TNI/Polri yang mengakibatkan korban luka-luka maupun meninggal dunia.
Hal tersebut disampaikan Kepala Ops Damai Cartenz Kombes Pol Faizal Ramdhani dalam jumpa pers di Mako Batalyon B Pelapor Brimob Polda Papua, Mile 32 Timika, Kamis (20/12).
Dari jumlah tersebut, Ka Ops memaparkan 44 kejadian di Kabupaten Puncak, 32 di Intan Jaya, 38 di Yahukimo, 18 di Nduga, 20 di Pegunungan Bintang, 12 di Dogiyai, 17 di Jayawijaya, 3 di Timika dan 15 di Jayapura.
Jika dikelompokkan perbulan maka Januari 28 kejadian, Februari 13, Maret 21, April 16, Mei 12, Juni 3, Juli 17, Agustus 32, September 28, Oktober 12, November 10 dan Desember 12 kejadian.
“Dari data tersebut bulan Agustus paling banyak kejadian dan wilayah yang paling banyak kejadian adalah Puncak,” katanya.
Untuk korban dari kebiadaban KKB tersebut, Ka Ops mengungkapkan sebanyak 79 orang meninggal dunia, sedangkan korban luka 87 orang.
Para korban tersebut 20 kali kontak tembak, 2 penyerangan pos keamanan, 19 bunyi tembakan, 39 penembakan, 16 penganiayaan berat, 5 penganiayaan biasa, 5 pembunuhan, 32 kebakaran dan 52 gangguan lainnya.
“Yang menjadi sorotan publik adalah penyaderaan Pilot Susi Air sejak Februari 2023 belum dibebaskan. Kemudian pembunuhan aktivis perempuan pada 28 Agustus 2023,” ungkapnya.
Selain aksi kebiadaban KKB, menurut Ka Ops juga ada aksi yang dilakukan Kelompok Kriminal Politik (KKP) sebanyak 108, yang dilakukan adalah unjuk rasa, mimbar bebas, diskusi, propaganda, jumpa pers dan lainnya.
Aksi KKP ini terjadi di Kota Jayapura sebanyak 56 kali, Kabupaten Jayapura 18, Yahukimo 3 aksi, Pegunungan Bintang 4 aksi, Mimika 6 aksi, Jayawijaya 19, Dogiyai 2 dan Nabire 1 aksi.
“Aksi ini didominasi oleh kelompok-kelompok KNPB maupun ULMWP,” ujarnya.
Ka Ops menambahkan, dari pengamatan Satgas Damai Cartenz sendiri untuk trend penyerangan yang dilakukan KKB masih sama yaitu penyerangan dan penyanderaan.
“Dari berbagai aksi penyerangan yang dilakukan oleh KKB belum ada trend baru,” ungkapnya.(ron)