BERITA UTAMAPAPUAPEMILU 2024

Logistik Pemilu Disejumlah Distrik Dirusak dan Dibakar OTK, Ini Penjelasan Kapolres Paniai

112
×

Logistik Pemilu Disejumlah Distrik Dirusak dan Dibakar OTK, Ini Penjelasan Kapolres Paniai

Share this article
IMG 20240213 WA0051
Logistik Pemilu Disejumlah Distrik yang Dirusak dan Dibakar OTK

Timika, fajarpapua.com – Pembakaran logistik Pemilu 2024 di Distrik Yagai, Kabupaten Paniai, Senin (12/2) viral di dunia maya.

Insiden ini terjadi diduga karena kurangnya pemahaman tentang aturan baru dalam pelaksanaan Pemilu 2024 berkaitan dengan Formulir C1 KWK berhologram yang sudah tidak dipergunakan lagi pada Pemilu 2024.

Hal itu diungkapkan Kapolres Paniai AKBP Abdus Syukur Felani kepada wartawan saat dikonfirmasi terkait beredarnya video pembakaran logistik Pemilu di wilayah hukum Polres Paniai.

Kapolres menyampaikan sebelum peristiwa terjadi, sejumlah warga di Distrik Yagai melakukan pembongkaran logistik untuk mencari Formulir C1 KWK berhologram.

Karena tidak menemukan Formulir C1 KWK berhologram, mereka kemudian melakukan pengrusakan 125 kotak suara Pemilu.

“Saat itu, ketika logistik tiba di pelabuhan (danau) di Distrik Yagai, langsung dilakukan, pembongkaran logistik pemilu untuk mencari formulir C1 KWK yang berhologram. Semua logistik Pemilu, berada di pelabuhan speed Distrik Yagai dalam kondisi terhambur dan rusak,” jelasnya.

Selain peristiwa di Distrik Yagai, insiden serupa juga nyaris terjadi saat pengiriman logistik Pemilu untuk Distrik Muye.

Insiden berawal saat pengiriman logistik Pemilu pada Senin (12/2) sekitar pukul 15.30 WIT, dimana ada 12 speedboat pembawa logistik Pemilu untuk Distrik Muye bergeser dari Pelabuhan Danau Aikai.

Salah satu speedboat yang berisi logistik Pemilu saat itu ditumpangi 3 anggota PPD dan Ketua PPD menghilang dari iring-iringan menuju ke Distrik Muye.

“Awalnya 12 speedboat beriringan menuju Distrik Muye, namun pada pertigaan arah ke Kampung Keniyapa, tiba-tiba speedboat yang ditumpangi oleh empat PPD tersebut langsung berbelok ke arah kiri menuju ke Jembatan Keniyapa, sedangkan iring-iringan lainnya tetap lurus menuju Distrik Muye,” ucapnya.

Setelah tiba di Pelabuhan Distrik Muye barulah diketahui bahwa speedboat yang membawa Ketua PPD dan tiga PPD anggita lainnya menghilang.

Menyikapi itu Ketua Pandis Distrik Muye bersama rombongan pengantar logistik lainnya menunggu sekitar 2 jam, tetapi speedboat pembawa anggota PPD tidak muncul-muncul.

Akhirnya disepakati bahwa logistik Pemilu untuk Distrik Muye dibawa kembali ke Kampung Enarotali yakni ke Kantor KPU Paniai.

Setelah logistik tiba di KPU Paniai, masyarakat dan Panwas Distrik Muye kembali menaikkan dan membawa logistik pemilu Distrik Muye ke Polres Paniai.

Setelah diperiksa, dari 110 kotak surat suara untuk Distrik Muye hanya form C1 hasil plano yang diduga hilang atau dibawa lari PPD

Kapolres menjelaskan setelah dilakukan mediasi dan penjelasan dari pihak penyelenggara Pemilu dan Kepolisian Resor Paniai, untuk Pemilu 2024 tidak lagi menggunakan Formulir C1 KWK Hologram, masyarakat bisa memahami hal tersebut.

Namun masyarakat meminta KPU Paniai untuk menghadirkan Ketua PPD Distrik Muye dan memberikan penjelasan kepada masyarakat.

KPU Paniai dan masyarakat juga bersepakat akan bersama sama mencari keberadaan PPD Distrik Muye tersebut.

Masih berkaitan dengan logistik Pemilu, di Distrik Aweida, telah terjadi pembakaran logistik pemilu. Adapun Kronologis singkat kejadian yakni sekitar pukul 14.50 WIT, bergeser logistik Pemilu untuk Distrik Aweida dengan menggunakan 8 unit speedboat dari Pelabuhan Danau Aikai Enarotali menuju Distrik Aweida tanpa kendala dan berjalan dengan baik dan aman.

Namun sekitar pukul 16.34 WIT, diperoleh informasi logistik telah dirampas dan dibakar di dekat Danau Darauto.

Mendapatkan informasi tersebut, personel kepolisian merespon dan langsung mengecek kejadian dimaksud dan didapat informasi dari salah satu warga masyarakat Aweida bahwa logistik yang dibakar tersebut sebanyak 1 (satu) speed, sedangkan logistik pada 7 speed lainnya langsung berbalik ke arah Enarotali yang kemudian segera dilakukan penjemputan logistik untuk diamankan kembali di Kantor KPU Paniai bersama Bawaslu dan Polres Paniai.

Adapun logistik yang berhasil diamankan sebanyak 60 kotak suara.

Sedangkan di hari yang sama pada pukul 16.05 WIT, kembali terjadi perusakan logistik Pemilu untuk Distrik Kebo, yang diduga dilakukan oleh OTK.

Insiden ini berujung dengan pembakaran sebanyak 165 kotak surat suara dan yang sempat diselamatkan warga sebanyak 15 kotak suara dan sudah diamankan di KPU Paniai.

AKBP Abdus menyebutkan bahwa hingga saat ini situasi di Kabupaten Paniai masih rawan terkendali dan pihak kepolisian bersama pihak terkait terus meningkatkan pengawasan serta keamanan guna tidak kembali terjadi hal-hal serupa.(ron)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *