Timika, fajarpapua.com – Menjelang dua perayaan besar, Paskah dan Idul Fitri, stok telur di Mimika mencukupi. Adapun total produksi telur perhari mencapai 13 ton, sedangkan konsumsi masyarakat Mimika setiap harinya hanya 11 ton atau masih surplus kurang lebih 2 ton.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Mimika dr.Sabelina Fitriani mengemukakan, produksi telur lokal untuk dikonsumsi masyarakat Kabupaten Mimika mencukupi.
“Ada kelebihan kurang lebih 2-3 ton, itulah mengapa kita bisa menyuplai telur ke kabupaten tetangga, sehingga kalau untuk stok telur ayam kita tidak kekurangan,” jelasnya.
Lanjut dia, kemungkinan kebutuhan konsumen akan naik bila menjelang paskah dan idul fitri, karena sebagian besar warga mencari telur untuk membuat kue dan kebutuhan rumah tangga lainnya.
“Biasanya kalau ada lebih kita over ke kabupaten lain, tetapi kalau saat paskah dan hari raya, dipastikan semua telur akan terserap,” pungkasnya
Ia menambahkan, untuk harga telur ayam bergantung pada harga pakan. Harga pakan sering melambung tinggi, dikarenakan bahan baku sangat terbatas, contohnya jangkung, untuk membuat pakan, kebutuhan komposisi jagung kurang lebih 50 persen yang dibutuhkan dibanding komoditi lain.
Ketersediaan jagung tidak banyak, kondisi ini mengharuskan Pemerintah RI mengimpor komoditi jagung agar bisa memenuhi kebutuhan komposisi pakan. Kondisi ini memberikan dampak bagi wilayah Indonesia pada umumya, termasuk wilayah Indonesia Timur khususnya Mimika.
“Terbatasnya komoditi pakan membuat hukum ekonomi berlaku, suplai berkurang otomatis pakan menjadi sedikit dan harganya pastinya melonjak seperti yang terjadi saat ini, kondisi inilah kemudian akan berdampak terhadap penjualan telur di pasaran,” pungkasnya. (moa)