Timika, fajarpapua.com – Kurangnya fasilitas sarana prasarana khususnya ruang belajar membuat SD YPPK Uta di Kampung Wumuka terpaksa membagi jam belajar siswa.
Dengan hanya memiliki tiga ruang belajar, pihak sekolah membagi terpaksa dua kelompok belajar dimana siswa kelas 1 sampai 3 masuk pagi dan kelas 4 sampai 6 masuk siang.
Selain keterbatasan ruang belajar, SD YPPK Uta juga hanya memiliki empat orang guru yang mengajar di sekolah tersebut.
Terkait kondisi ini, salah seorang guru bernama Ivan kepada fajarpapua.com, Rabu (27/3) meminta pemerintah daerah melalui dinas terkait memperhatikan mereka.
“Kami disini untuk melayani dan memberikan pendidikan untuk generasi muda kita, jangan karna kami sekolah yayasan kami tidak diperhatikan dan dianak tirikan,”ujarnya.
Ivan yang mengaku sudah tiga tahun lebih mengajar di SD Uta mengaku belum ada perubahan yang didapat baik untuk sekolah maupun sebagai pengajar.
“Memang kami ini honor, tapi bukan berarti kami tidak diperhatikan. Banyak kendala yang terjadi namun selama ini kami tidak diperhatikan apa karna kami sekolah swasta. Ini tidak adil, tolong pemerintah lihat hal ini,”ujarnya
Dirinya berharap SD YPPK Uta Kampung Wumuka dapat bantuan penambahan ruang kelas serta sarana prasarana yang menunjang belajar mengajar.
“Kami harap pemerintah tidak menutup mata dan melihat kami jangan menjadikan kami anak tiri karena kami juga memberikan pendidikan untuk anak sekolah yang ada di Kabupaten Mimika ini khususnya di kampung Wumuka,” tutupnya. (moa)
membangun dan kebangunan selalu pada pola apa dan mengarah pada konsep yang diterapkan tentu sukses selalu bersama