Timika, fajarpapua.com – Sekelompok pria dalam keadaan mabuk memalak (pungut retribusi ilegal) warga maupun penumpang yang masuk Pelabuhan Pomako, Selasa (14/5). Meskipun aksi mereka sangat meresahkan dan sudah sering dilakukan, namun belum ada ketegasan dari aparat kepolisian. Akibatnya, aksi serupa selalu terulang setiap kapal penumpang milik PT Pelni masuk Pelabuhan Pomako.
Paulus salah seorang warga kepada fajarpapua.com, Selasa (14/5) mengeluhkan masalah tersebut karena sangat meresahkan dan mengganggu para penumpang maupun pengantar.
“Tadi saya ada antar orang tua mau naik kapal, anak-anak mabuk di pintu gapura utama mereka sekitar delapan orang dalam keadaan mabuk palang kendaraan dan minta uang, ini sangat meresahkan sekali,” katanya.
Menurut dia, yang menarik retribusi masuk pelabuhan adalah dinas terkait bukan para pemabuk.
“Harusnya yang tarik retribusi ini petugas dari Dinas Perhubungan bukan anak-anak mabuk. Bayangkan satu kendaraan mobil diminta Rp 10 ribu dan sepeda motor Rp 5 ribu, ini tidak bisa dibiarkan,” ungkapnya.
Ia meminta kepada aparat kepolisian untuk segera menertibkan para pelaku karena sangat mengganggu sekali dan meresahkan.
“Aparat keamanan harus tertibkan mereka jangan diamkan. Lama kelamaan bisa terjadi keributan jika ada penumpang yang emosi,” ujarnya.
Sementara Kapolsek Kawasan Pelabuhan Pomako Ipda Yulian Maer saat dikonfirmasi mengatakan, dirinya mengetahui masalah tersebut dan sudah memerintahkan anggotanya untuk mengamankan para pelaku.
“Iya tadi memang banyak anak-anak mabuk dan palang-palang pintu masuk dan saya sudah perintahkan anggota untuk kesana untuk amankan mereka,” katanya.
Ia mengungkapkan sebagai Kapolsek yang baru saja menjabat dirinya sangat mengharapkan masukan dari warga agar pelabuhan Pomako tidak ada gangguan Kamtibmas.
“Kami minta saran dan masukan dari masyarakat dan pihak terkait agar masalah Kamtibmas di pelabuhan bisa diatasi. Kemudian kedepan saya akan meminta bantuan pengamanan dari Dalmas Polres dan Brimob,” ungkapnya.(ron)