Nabire, fajarpapua.com- Pada Mei 2024, Provinsi Papua Tengah mencatat angka inflasi yoy (year on year) sebesar 5,39 persen.
Dengan catatan tersebut, pada Mei 2024 Papua Tengah terdata menjadi provinsi penyumbang inflasi terbesar di Indonesia.
Hal itu diungkapkan Plh. Kepala BPS Nabire, August Adam kepada wartawan, Senin kemarin saat ditemui di ruang kerjanya.
Dikatakan, secara umum inflasi dilihat dari tiga kategori, yakni, tahun ke tahun, bulan ke bulan, dan tahun ke kalender.
Untuk kategori tahun ke tahun (yoy) itu dilihat berdasar besaran inflasi di bulan bersangkutan dan dibandingkan dengan bulan yang sama di tahun sebelumnya, contohnya Mei 2024 dibandingkan dengan Mei tahun 2023.
Sementara untuk kategori bulan ke bulan, dilihat dari bulan ini dan bulan sebelumnya.
Dengan hitungan tersebut, maka untuk nilai inflasi yoy di Provinsi Papua Tengah pada Mei 2024 mencapai 5,39 persen.
“Angka tersebut lebih tinggi dari pada Mei 2023 lalu dan merupakan angka tertinggi untuk seluruh Indonesia pada tingkat provinsi,” sambungnya.
Untuk penyumbang inflasi terbesar, kelompok pengeluaran minuman, makanan, dan tembakau tercatat sebagai penyumbang tertinggi mencapai angka 3,97 persen.
Kemudian, yang menjadi titik inflasi untuk Papua Tengah sendiri yaitu, Nabire dan Mimika.
“Dengan demikian, maka penyumbang inflasi terbesar untuk Papua Tengah yaitu dari Nabire, dengan nilai inflasi pada Mei 2024 mencapai 7,58 persen, dan ini juga tertinggi se Indonesia,” jelasnya.
Sementara untuk kategori bulan ke bulan dengan perbandingan April dan Mei 2024 untuk Papua Tengah sendiri, berada pada angka inflasi 1,43 Persen, dengan jumlah inflasi dari Nabire 1,24 persen, dan Mimika 1,51 persen. (red)
