Timika, fajarpapua.com- Prestasi membanggakan diukir oleh dua siswa SD AMI Timika saat mengikuti ajang Jenius Science Olympiade (JSO) 2024.
Keduanya berhasil mengharumkan nama Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah setelah berhasil meraih medali perunggu dan perak dalam ajang yang berlangsung di Yogyakarta.
Kedua siswa SD AMI tersebut berhasil menyumbang medali dalam lomba mata pelajaran Bahasa Inggris serta mata pelajaran ilmu pengetahuan alam (IPA).
Medali perak diraih oleh Gracella H. Melaindri yang mengikuti lomba mata pelajaran Bahasa Inggris.
Sedangkan medali perunggu diraih Manuela Amba yang mengikuti lomba mata pelajaran IPA.
Gracella mengungkapkan, untuk mendapatkan medali tersebut dirinya harus berusaha keras, karena dalam ajang tersebut banyak peserta yang mempunyai kemampuan dan pengetahuan diatas rata- rata.
“Saya merasa bangga, karena dengan banyaknya peserta dari beberapa daerah yang mempunyai kemampuan dan pengetahuan diatas rata- rata tapi saya bisa meraih medali perak. Ini adalah medali pertama yang saya raih,” ujar Gracella.
Hal yang sama juga dirasakan Manuela Ambaa yang berhasil membawa pulang medali perunggu. Meski hanya meraih perunggu, capaian tersebut menjadi kebanggaan tersendiri bagi Manuela.
“Saya sangat bangga karena pertama kalinya saya mengikuti ajang nasional, dan saya mampu bersaing dengan peserta dari daerah lain dan saya bersyukur bisa membawa pulang medali perunggu,” kata Manuela.
Diketahui, Gracella dan Manuela merupakan dua dari tujuh peserta yang dikirim dari Kabupaten Mimika untuk mengikuti ajang Jenius Science Olympiade (JSO) 2024 di Yogyakarta.
“Pihak sekolah sebelumnya mempersiapkan 7 anak yang akan mengikuti Jenius Science Olympiade 2024 di Yogyakarta dengan berbagai bimbingan belajar yakni mata pelajaran Bahasa Inggris, IPA dan Matematika. Namun hanya dua orang yang berhasil meraih medali,” tutur Arta B. C. Situmorang yang merupakan pendamping para siswa saat mengikuti olimpiade di Yogyakarta.
Arta menjelaskan, ini merupakan pengalaman yang pertama kalinya dimana anak-anak SD AMI Timika mengikuti olimpiade tingkat nasional secara offline di luar daerah.
Kata dia, ajang ini juga sebagai wadah untuk memproteksi kemampuan serta potensi anak-anak tentang ilmu yang dipelajari dan diaplikasikan dalam event nasional saat berhadapan dengan anak-anak di daerah lainnya.
“Saat tiba di Yogyakarta siswa- siswi yang kami dampingi sempat merasa minder dengan peserta dari daerah lain yang sudah punya banyak pengalaman. Mereka bahkan sempat merasa ragu apakah dapat mempersembahkan yang terbaik atau tidak. Namun, berkat motivasi serta percaya diri yang baik, mereka dapat melaluinya,” kata Arta.
“Kami berusaha menguatkan mereka bahwa mereka itu sama, tidak ada perbedaannya yang penting mempertunjukkan yang terbaik dari dirinya karena kami sudah mempersiapkan mereka dan alhasil dua medali berhasil diraih,” terangnya. (red)
