Timika, fajarpapua.com – Kontak senjata terjadi TPNPB OPM dengan personil TNI di Distrik Sugapa, Intan Jaya pada Kamis (11/7) malam.
Pasukan TPNPB Kodap VIII Intan Jaya mengklaim dalam penyerangan selama hampir 2 jam sejak jam 20.33 WIT hingga pukul 22.00 WIT berhasil menembak seorang anggota TNI.
Meski demikian TPNPB OPM belum bisa memastikan dengan jelas apakah anggota TNI tersebut tewas atau mengalami luka tembak.
Juru Bicara KOMNAS TPNPB OPM, Sebby Sambom melalui siaran persnya menyatakan telah menerima laporan resmi dari Enos Tipagau yang juga menjabat sebagai Komandan Operasi TPNPB Batalyon Angin Bula pada Jumat 12 Juli 2024 pukul 15.00 WIT sore.
Sebby juga mengungkapkan dilaporkan banyak warga sipil sudah mengungsi ke Kampung Bulapa, Galungama, dan Baitapa sejak Jumat, 12 Juli 2024 pagi untuk menyelamatkan diri karena takut adanya penangkapan yang dilakukan oleh aparat TNI di Intan Jaya.
“Banyak warga sipil yang terus menjadi sasaran penangkapan dan penembakan oleh aparat militer Indonesia yang sedang melakukan tugas keamanan negara di Intan Jaya,” ungkapnya.
Terkait dengan hal tersebut pasukan TPNPB Kodap VIII Intan Jaya memberikan peringatan kepada semua warga migran di Intan Jaya untuk tidak keluar di depan rumah.
Jika keluar lanjutnya pihaknya tidak akan segan menembak karena di cap sebagai aparat militer yang sedang menggunakan pakaian preman
Sebby juga mengungkapkan saat ini pasukan TPNPB Kodap VIII Intan Jaya sedang berada bersama-sama masyarakat di pusat Kota Sugapa.
“Maka, seluruh aktivitas sipil dan pemerintah segera dihentikan mulai detik ini,” ujarnya
Menurut Sebby, Komandan Operasi Batalyon Angin Bula, Mayor Enos Tipagau mengatakan TPNPB siap ambil alih Kota Sugapa, dan pasukan akan melakukan operasi.
“Maka seluruh aktivitas sipil segera dihentikan, kami sedang siaga dalam Kota Sugapa,” ancamnya.
TPNPB juga meminta agar warga sipil yang berada di wilayah operasi TPNPB Kodap VIII Intan Jaya untuk segera menghentikan aktivitas termasuk belajar mengajar di Pos-Pos Militer Indonesia di Kampung Mamba.
Sebby juga meminta aparat berhenti melakukan pemeriksaan kesehatan di Pos-Pos Militer Indonesia karena itu bukan tugas dan fungsi Militer Indonesia di wilayah konflik bersenjata.
“TPNPB Kodap VIII Intan Jaya akan terus melakukan penembakan terhadap militer Indonesia selama pemerintah belum menyelesaikan persoalan konflik politik antara orang Papua dan pemerintah Indonesia yang sudah terjadi selama 60 tahun lebih,” tuturnya.(red)