Jayapura, fajarpapua.com –Tindakan Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka (TPN-OPM) belakangan ini semakin brutal dan ngawur.
Ini terlihat dari aksi, pasukan TPN-OPM dari Kodap 35 Bintang Timur yang menembak mati Timo Kasipmabin yang menjabat sebagai Kepala Kampung Modusit, Distrik Serambakon, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua Tengah, Senin (8/4) pukul 21.05 WIT kemarin.
Ironisnya, kepala kampung yang notabene adalah Orang Asli Papua tersebut dieksekusi mati cuma karena dicurigai sebagai intel dari aparat TNI-Polri.
Hingga berita ini dimuat, belum ada rilis resmi dari pihak keamanan baik dari Polres Pegunungan Bintang maupun dari Polda Papua.
Namun berdasar penelusuran fajarpapua.com dari Siaran Pers Manajemen Markas Pusat Komnas TPNPB yang dipublikasikan pada Selasa, 9 April 2024 aksi tersebut dipimpin langsung oleh Panglima TPNPB Komando Wilayah Pertahanan 35 Bintang Timur, Brigadier General Ananias Ati Mimin.
Dalam laporannya Brigadier General Ananias Ati Mimin mengatakan telah mengeksekusi mati Timo Kasipmabin karena yang bersangkutan merupakan Panpol atau agent TNI-Polri.
Brigadier General Ananias Ati Mimin juga mengungkapkan eksekusi mati tersebut juga menjadi peringatan bagi semua Orang Asli Papua yang jadi agent TNI-Polri yang dinilai menjual pejuang TPNPB dan juga semua pejuang kemerdekaan Papua kepada musuh.
Bahkan Brigadier General Ananias Ati Mimin menegaskan jjika Orang Asli Papua tidak mengindahkan peringatan TPNPB, maka mereka akan jadi target pembunuhan berikutnya.
“Dan ini adalah hukum revolusi, yaitu lawan, musuh dan mata-mata harus dibersihkan dulu, karena membahayakan Pejuang Kemerdekaan,” tegasnya.
Sementara Jubir TPN OPM, Sebby Sembom mengaku sudah menerima laporan Panglima TPNPB Komando Wilayah Pertahanan 35 Bintang Timur, Brigadir General Ananias Ati Mimin dan pasukannya yang telah menembak mati Kepala Kampung Modusit yang dinilai berkompromi dengan TNI-Polri.
Diakui eksekusi mati ini secara tidak langsung menjadi peringatan bagi Orang Asli Papua yang lain untuk tidak menjadi agen TNI-Polri. (mas)