BERITA UTAMAMIMIKA

Usai Bimtek, KTM Mumuika Pastikan Peta Rehabilitasi Mangrove Berdasarkan Aplikasi Avenza Maps

90
×

Usai Bimtek, KTM Mumuika Pastikan Peta Rehabilitasi Mangrove Berdasarkan Aplikasi Avenza Maps

Share this article
IMG 20240721 WA0041
Anggota KTM Mumuika, dan Staf UPTD KPHL Unit VI Mimika, usai melakukan pengukuran lokasi dan pemasangan papan nama kegiatan di Muara Pante Atapo, Mimika Barat, Kokonao.

Timika, fajarpapua.com – Kelompok Tani Mangrove (KTM) Mumuika, Distrik Mimika Barat, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah, sukses membaca peta indikatif, peta rancangan teknis (Rantek) melalui aplikasi Avenza maps 5.3.3 (214) pada lokasi Percepatan Rehabilitasi Mangrove Kampung Apuri dan Atapo Distrik Mimika Barat, Sabtu (20/7).

Ketua KTM, Mumuika Kokonao Alfons Akiriwapea, menerangkan untuk perkembangan terkini yang dapat dilaporkan ialah pengukuran lokasi tanam bibit mangrove. Laporan ini juga disampaikan kepada pemerintah kampung dan distrik serta kabupaten, terutama kantor yang bekerja di sektor kehutanan.

“Semoga Freeport dan YPMAK bisa ikuti berita ini. Karena kami yang bekerja di atas wilayah adat suku Kamoro wajib menerima bantuan baik sarana prasarana maupun alat kerja di lapangan,“ ujar Alfons.

Dikatakan, sejak awal tim dari Badan Restorasi Mangrove melakukan survei peta indikatif beberapa bulan lalu di Kokonao. Mesikpun sudah menguasai peta namun jika dicocokkan titik koordinat biasanya meleset.

“Kami tahu dia punya batas-batas sesuai peta untuk lokasi muara pantai Apuri dan Atapo,“ tekan Alfons.

Dikatakan, para pengurus mulai paham usai melakukan bimbingan Teknis Percepatan Rehabilitasi Mangrove dari BRGM di Timika, terutama mekanisme kerja, pengukuran lokasi, sampai dengan selesai kontrak pekerjaan swakelola pada bulan September nanti.

“Untuk hal itu KTM Mumuika sendiri sudah mempersiapkan hasil pekerjaan dilapangan sebesar 75 persen,” terang Alfons.

Dia menjelaskan, KTM Mumuika sendiri menangani program swakelola Percepatan Rehabilitasi Mangrove seluas 25 hektare.

Yang mana, ukuran 15 ha, masuk dalam wilayah administrasi Pemerintah Kampung Atapo dan 10 Ha milik Kampung Apuri, Distrik Mimika Barat, Kokonao, Mimika Papua Tengah.

Dengan nilai anggaran sawakelola yang ada, beserta jumlah anggota sebanyak 25 orang, dirinya Optimis pekerjaan dapat selesai sesuai waktu kontrak antara KTM bersama BRGM, Sub Pokja Papua dan Papua Barat di Kabupaten Mimika, Papua Tengah.

Terpisah, sebagaimana dikutib dalam arahan bimtek dari Kasub Pokja BRGM Papua dan Papua Barat, Parihutan Sagala mengatakan, para anggota kelompok dalam bekerja tidak harus cepat tetapi harus tepat.

“Tepat dalam semua urutan dan tahapan pekerjaan sesuai RAB yang ada. Cepat, tetapi kalau salah sasaran, pasti salah juga,“ pungkas Sagala.

Ia menyatakan, pengukuran pemetaan pada skala peta rancangan teknik alias Rantek harus sesuai dengan lokasi real di lapangan.(ron)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *