Timika, fajarpapua.com – TPNPB OPM Kodap XVI Yahukimo pimpinan Brigjen Elkius Kobak mengakui pasukan yang dipimpin Dejang Heluka sebagai pelaku penyerangan yang menewaskan supir truk bernama Abdul Muzakir.
Bahkan TPN OPM mengklaim berhasil menembak mati aparat keamanan dan membakar sebuah mobil truck saat melakukan operasi, pada Rabu (31/7) kemarin.
Hal tersebut disampaikan Juru Bicara KOMNAS TPNPB Sebby Sambom melalui siaran pers yang dikeluarkan pada Kamis (1/8).
Sebby mengatakan, penyerangan tersebut dilakukan oleh Komandan Batalyon Yamue dan Panglima TPNPB OPM Kodap XVI Yahukimo, Brigader Jenderal Elkius Kobak.
Sebby menegaskan TPNPB OPM Kodap XVI Yahukimo beserta jajarannya siap bertanggung jawab atas kejadian tersebut.
Atas aksi tersebut TPNPB OPM Kodap XVI Yahukimo meminta Militer dan Pemerintah Indonesia untuk segera menghentikan pembangunan jalan dan menjauhi fasilitas sipil selama melakukan tugas pengamanan negara di wilayah operasi TPNPB OPM.
“Karena tugas aparat militer indonesia di Papua hanya melakukan pengamanan negara dan perang melawan kami dan bukan ditugaskan sebagai tukang bangunan, tenaga kesehatan, pendidikan dan tugas dan fungsi sipil seperti biasanya,” katanya.
Sebby menegaskan, Manajemen Markas Pusat KOMNAS TPNPB OPM memerintahkan kepada seluruh warga imigran Indonesia untuk segera keluar dari Tanah Papua.
Sebab tegasnya TPNPB OPM di 36 Kodap akan melakukan eksekusi mati bagi seluruh warga Indonesia yang bekerja sebagai tukang ojek, tukang bangunan, pegawai negeri bahkan tenaga kesehatan dan pendidikan.
“Sebab, semua ahli fungsi sipil telah dikendalikan oleh aparat di daerah konflik bersenjata di tanah Papua,” tegasnya.
Sebby menambahkan, TPNPB OPM juga meminta Presiden Joko Widodo dan Panglima TNI serta Kapolri untuk segera menghentikan semua kegiatan sipil yang sedang dikerjakan oleh aparat Militer Indonesia.
Selain itu Sebby juga meminta Militer Indonesia di Tanah Papua tunduk dengan aturan hukum humaniter di wilayah perang.(red)