Timika, fajarpapua.com – Sejak Februari hingga Juli 2024 , Puskesmas Wania sudah menemukan 4.329 kasus malaria dengan jenis malaria Falsifarum paling dominan sebanyak 2.281 kasus. Pasien terbanyak usia 15 sampai 64 tahun.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Puskesmas Wania, drg. Marlina Tarukponno saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (1/8).
Ia mengatakan, dari jumlah 4.329 dengan rincian untuk jenis penyakit malaria Vivax sebanyak 1.375, falcifarum 2.281 kasus, malariae sebanyak 218 kasus, ovale ditemukan lima kasus dan malaria mix sebanyak 450 kasus.
Lanjutnya, dari 10 besar penyakit, malaria masih urutan pertama.
Dikatakan, untuk kampung Kamoro Jaya yang datang berobat sebanyak 2.095 kasus, Kelurahan Wonosari Jaya 790 kasus, Kampung Nawaripi sebayak 816 kasus, Kampung Kadun Jaya sebayak 250 kasus, Kampung Mawokau Jaya sebanyak 223 kasus, luar wilayah ditemukan 45 kasus dan pemeriksaan kader positif malaria sebayak 752 kasus.
Dengan rata-rata usia 0-1 bulan sebanyak 35 pasien,1-4 tahun 393 pasien, 5-9 tahun 538 pasien, 10-14 tahun 528 pasien, 25-64 tahun 2806 tahu dan 65 tahun keatas sebanyak 29 pasien.
“Banyaknya kasus malaria karena petugas kesehatan langsung ke rumah-rumah warga dan juga pasien yang datang ke puskesmas atau pustu,” jelasnya.
Menurutnya, faktor cuaca di Mimika sangat berpengaruh pada tingginya temuan kasus penyakit malaria pada warga.
“Cuaca kita belakangan ini sangat tidak baik, dan hal itu memicu terjadinya kasus malaria dan beberapa penyakit yang cukup tinggi, sehingga masyarakat perlu mewaspadai hal ini,” jelasnya.(moa)