BERITA UTAMAPAPUA

Bupati Johannes Rettob Sampaikan Belasungkawa Atas Meninggalnya Mr. Glen Malcolm ConninG yang Ditembak di Distrik Alama

176
×

Bupati Johannes Rettob Sampaikan Belasungkawa Atas Meninggalnya Mr. Glen Malcolm ConninG yang Ditembak di Distrik Alama

Share this article
IMG 20240807 WA0111
Bupati Mimika Johannes Rettob

Timika, fajarpapua.com – Bupati Mimika Johannes Rettob menyampaikan bela sungkawa atas meninggalnya Mr. Glen Malcolm ConninG, pilot helikopter berkewarganegaraan Selandia Baru yang ditembak di Distrik Alama, Senin (5/8) lalu.

“Atas nama pribadi dan Pemerintah Kabupaten Mimika, kami ikut prihatin atas peristiwa yang terjadi dan berharap kejadian seperti ini tidak akan terjadi dan terulang kembali dimasa mendatang,” ujar Bupati Johannes Rettob, Rabu (7/8).

Diakui oleh Bupati Johannes Rettob, keberadaan helikopter milik PT Intan Angkasa Air Services sangat dibutuhkan karena sering digunakan Pemkab Mimika dalam hal ini Dinas Kesehatan mendistribusikan tenaga kesehatan ke sejumlah wilayah pedalaman termasuk ke Distrik Alama.

” Helikopter yang dipiloti korban sering mengantar dan menjemput kembali tenaga kesehatan yang bertugas di Distrik Alama, termasuk saat kejadian (kemarin-red) itu ada pergantian petugas,” ujarnya.

Dari laporan yang diterima saat insiden penembakan terjadi ada empat orang Nakes yang kebetulan membawa serta anaknya untuk menemani selama bertugas.

“Syukur seluruh Nakes yang bertugas di Alama selamat dan sudah dievakuasi kembali ke Timika. Saya berharap semua tetap tenang dan tidak terprovokasi dengan situasi ini. Kami memohon maaf kepada keluarga para Nakes yang sempat kebingungan karena tidak adanya komunikasi usai kejagian, namun semua Nakes yang berjumlah 8 orang sudah dievakuasi dan sudah bertemu dengan keluarganya dengan kondisi aman,” jelasnya.

Terkait kebijakan pergantian shift Nakes yang bertugas di Puskesmas Alama, Bupati Johannes Rettob mengungkapkan ada beberapa kendala terutama fasilitas sehingga petugas tidak bisa tinggal berbulan-bulan.

“Normalnya, harusnya para petugas ini tinggal disana tetapi karena situasi dan kondisi tidak memungkinkan sehingga Dinkes mengambil kebijakan tersebut untuk tetap memberikan pelayanan kesehatan. Hal ini tidak hanya terjadi di Distrik Alama saja tetapi dibeberapa daerah pegunungan lainnya juga dilakukan sistem shift,” ungkap Bupati. (moa)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *