BERITA UTAMAMIMIKA

Percepatan Eliminasi Malaria, Dinkes Mimika Luncurkan Inovasi Program Tempo Kas Tuntas

cropped 895e2990 d422 4061 9705 e533253f1607.jpg
100
×

Percepatan Eliminasi Malaria, Dinkes Mimika Luncurkan Inovasi Program Tempo Kas Tuntas

Share this article
IMG 20240811 WA0052
Kepala Dinkes Mimika Reynold Ubra saat menjelaskan inovasi program "Tempo Kas Tuntas" Malaria.

Timika, fajarpapua.com – Dalam rangka program percepatan eliminasi Malaria, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Mimika membuat inovasi program yang diberi nama Tanggulangi Eliminasi Malaria melalui pemeriksaan dini dan obati serta pemantauan kepatuhan pengobatan sampai tuntas, disingkat “Tempo Kas Tuntas”.

Kepala Dinkes Mimika Reynold Ubra di Grand Tembaga Hotel, Sabtu (10/8) mengatakan, inovasi ini dibuat karena malaria saat ini kasusnya tinggi yaitu rata-rata 400 kasus per 1.000 penduduk pertahun.

Sementara target secara nasional angka eliminasi malaria harus dibawah 1 kasus per 1000 penduduk.

“Kita di Mimika (kasus malaria)hampir 500 kali lebih tinggi dibanding angka nasional. Selanjutnya positif kitirate 30 sampai 40 persen. Nah dari kondisi ini maka kami menbuat inovasi untuk percepatan eliminasinya,” katanya.

Menurut Reynold dalam inovasi tersebut ada tiga strategi yaitu pertama, merapikan data kasus malaria yang diduga terjadi duplikasi.

Kedua, berdasarkan hasil penelitian kepatuhan pengobatan dan ketiga, pemeriksaan darah dengan menggunakan cara mobile atau pojok malaria.

“Memang benar terjadi duplikasi data dan kami sudah mulai melakukan perapian data sejak bulan lalu. Kepatuhan itu juga menjadi faktor, oleh sebab itu kami membangun sistem join kerjasama antara Puskesmas dan kader malaria untuk pemantauan kepatuhan pengobatan. Kemudian untuk pemeriksaan darah secara mobil dan pojok malaria untuk orang selesai pengobatan. Biasanya selesai pengobatan orang tidak mau datang periksa darah lagi karena harus antri lama nah ini kami periksa kemudian pulang nanti hasilnya disampaikan dirumah. Kemudian ada tes malaria di Bandara dan pelabuhan supaya orang tidak takut datang ke Timika,”tuturnya.

Reynold menjelaskan inovasi tersebut dimulai dari enam Puskesmas besar yang berstatus BLUD, kemudian nanti ada pemeriksaan mobile drive thru pemeriksaan di pasar dan mall.

“Nanti Puskesmas akan bergerak dan soft launchingnya sudah mulai jalan. Nanti kick offnya rencana mudah-mudahan dilakukan oleh Menkes kalau tidak ya Bapak Bupati Mimika untuk melaunching ini,”jelasnya.

Reynold mengungkapkan setelah melakukan langkah-langkah verifikasi data kasus malaria API bisa turun yang tadinya 400 kadus per 1.000 orang sudah bisa dibawah 100 kasus per 1.000 orang demikian juga pada positif kitiratenya.

“Data itu dari Januari sampai Juli 2024, karena orang sakit malaria bisa pergi berobat masing-masing layanan. Nah kita coba mengontrol ini setelah kita verifikasi ternyata terjadi duplikasi data sangat banyak,” ungkapnya.

Reynaold menambahkan, dengan adanya duplikasi kasus ini dan agar terintegrasi dalam aplikasi satu data kesehatan, Dinkes Kabupaten Mimika meminta kepada Puskesmas untuk mulai menerapkan penggunaan Katu Tanda Penduduk (KTP) saat berobat.

“Supaya kita bisa mengukur dari orang yang punya KTP berapa peserta BPJS yang datang, dia sakit apa. Selanjutnya pemantauan orang yang menerima obat dan berapa banyak yang sembuh,” ujarnya.(ron)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *