Timika, fajarpapua.com – Polres Mimika menetapkan status siaga satu selama tiga hari terhitung mulai Kamis (15)8) hingga Minggu (18/8) mendatang.
Pemberlakuan status siaga satu ini merupakan atensi dari nasional dilakukan untuk mengantisipasi adanya aksi termasuk simpatisan Komite Nasional Papua Barat (KNPB) yang dapat mengganggu Kamtibmas selama memperingati HUT RI ke-79 pada 17 Agustus 2024 mendatang.
Kapolres Mimika AKBP I Komang Budiartha saat ditemui di Kantor Pelayanan Polres Mimika, Jalan Cenderawasih Timika Kamis (15/8) mengatakan, sebelum diberlakukan siaga satu pihaknya sudah melakukan koordinasi untuk melakukan antisipasi.
“Jadi sebelumnya kita sudah mapping dan selaku Kapolres selanjutnya mengeluarkan surat untuk menetapkan siaga satu selama tiga hari,” katanya.
Menurut Kapolres pemberlakuan siaga satu selama tiga hari tersebut merupakan atensi nasional dan tidak hanya diberlakukan di wilayah Polres Mimika saja tetapi juga diseluruh Polres di seluruh wilayah Papua.
“Jadi tidak hanya berlaku di Polres Mimika saja tetapi juga di Polres lain terutama di kota-kota besar untuk mengantisipasi adanya aksi yang mengganggu Kamtibmas,” tuturnya.
Kapolres mengungkapkan, sah bagi setiap orang untuk menyampaikan pendapat, namun dimana ada hak disitu ada juga kewajiban yang harus diikuti sesuai aturan.
“Kalau tidak mau ikuti aturan yang ada ya kita bubarkan dan kita tegas tidak memberikan ijin,”ungkapnya.
Terkait pengamanan Kapolres mengatakan pihaknya selain menempatkan personil juga melakukan patroli mobile.
Sedangkan untuk pengamanan Polres Mimika dibantu oleh Brimob Batalyon B dari Pas III Brimob, Kodim 1710/Mimika dan Satpol PP Pemda Mimika
“Dari tadi malam kita sudah melaksanakan patroli dan tadi pagi kami sudah melakukan gelar pasukan dan kami melakukan pengamanan sesuai CB,” tuturnya.
Kapolres mengimbau kepada para pemuda agar tidak terpengaruh terhadap kepentingan kelompok yang mengatasnamakan kemanusiaan.
“Negara kita sudah berdaulat maka jangan terpengaruh dengan kepentingan kelompok yang mengatasnamakan kemanusiaan. Kita hidup beragam dan bersama-sama, jangan mementingkan diri sendiri padahal kehidupan masyarakat yang lebih besar kita harus jaga dan wajib menjamin masyarakat bisa menjalani hidup normal,” ujarnya.(ron)