BERITA UTAMAMIMIKA

Jazad 3 Warga Manggarai yang Terbawa Arus di Mile 37 Sudah Dievakuasi, Penasehat KKBM Mimika : Berulangkali Saya Sudah Nasehati.

3153
×

Jazad 3 Warga Manggarai yang Terbawa Arus di Mile 37 Sudah Dievakuasi, Penasehat KKBM Mimika : Berulangkali Saya Sudah Nasehati.

Share this article
c7e71c79 96d4 4d17 80db e4b3a81dff81
Tampak ketiga jenazah saat dievakuasi ke Timika.

Timika, fajarpapua.com – Jazad tiga warga Manggarai, Nusa Tenggara Timur yang terseret arus sungai Mile 37, Kabupaten Mimika, sudah dievakuasi ke Timika pada Minggu (25/8) sore. Kini, jazad ibu dan anak serta seorang pemuda tersebut disemayamkan di rumah duka, Jalan Poros SP 2 – SP 5 tepatnya belakang kantor Damkar. 

Penasehat Kerukunan Keluarga Besar Manggarai KKBM) Mimika yang juga Kasat Binmas Polres Mimika AKP Doroteus Jemalut mengatakan, evakuasi jenazah dilakukan sekitar pukul 15.30 wit, dan sekitar pukul 17.20 wit jenazah tiba di rumah duka. 

iklan
iklan

“Tadi sekitar setengah empat kami jalan dan tiba di Mile 37 langsung evakuasi 3 jenazah menggunakan satu unit mobil ambulance, dan kami tiba di Timika sekitar setengah lima lewat tadi,” ujar AKP Doroteus saat dikonfirmasi fajarpapua.com, Minggu (25/8) malam.

Menurutnya, para korban akan dimakamkan di TPU SP 1 namun saat ini masih menunggu koordinasi dengan pihak keluarga karena ada beberapa prosesi adat yang dilakukan. 

“Para korban rencana akan dimakamkan disini, namun untuk prosesnya memang menunggu koordinasi dengan pihak keluarga di kampung karena ada beberapa adat yang harus dilakukan (adat manggarai),” ucapnya.

Dia menjelaskan, para korba dievakuasi oleh warga sekitar satu kilo dari tempat penyeberangan. 

“Memang mereka sempat dilarang lewat karena melihat debit air yang cukup tinggi, tapi para korban tetap nekat menyeberang. Karena arus kuat dan panik akhirnya para korban terbalik bersama binen yang dipakai lalu hanyut dan ditemukan meninggal dunia,” ujarnya. 

Selaku penasehat Kerukunan Keluarga Besar Manggarai (KKBM) Mimika, AKP Doroteus kerap memberikan himbauan kepada warga pendulang asal Manggarai. Namun karena ini terkait dengan kebutuhan mencari nafkah, sehingga dirinya hanya menyampaikan himbauan.

“Saya kerap memberikan himbauan, saya berharap masyarakat bisa cari pekerjaan lain karena ini bukan sekali tetapi sudah sering. Namun bagaimanapun kita bicara ini soal piring makan dan perut. Sehingga kami hanya bisa memberikan himbauan untuk para keluarga yang masih bekerja sebagai pendulang untuk lebih hati-hati dalam melakukan aktivitas dulangnya,” ungkapnya

Diketahui dalam berita sebelumnya, ketiga diantaranya seorang pemuda bernama Roni, seorang ibu bernama Emi dan anaknya Safiah berusia satu setengah tahun yang hanyut di kali Mile 37 sekitar pukul 11.00 wit pada Minggu (25/8).( moa)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *