BERITA UTAMAPAPUA

Bebaskan Pilot Susi Air Dengan Damai, Presiden Jokowi dan Kompolnas Beri Apresiasi TNI-Polri

382
×

Bebaskan Pilot Susi Air Dengan Damai, Presiden Jokowi dan Kompolnas Beri Apresiasi TNI-Polri

Share this article
IMG 20240921 WA0009
Konferensi pers resmi TNI Polri terkait pembebasan pilot Susi Air di Mako Lanud Timika, Sabtu (21/9).

Jayapura, fajarpapua.com- Keberhasilan personil TNI-Polri membebaskan pilot Susi Air, Kapten Philip Mark Mehrtens
setelah 1,5 tahun disandera KKB pimpinan Egianus Kogoya mendapat apresiasi dari Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dan Kompolnas RI.

Presiden Jokowi menyampaikan pembebasan Pilot Susi Air, Kapten Philip Mark Mehrtens dilakukan melalui proses negosiasi yang sangat panjang.

Negosiasi pembebasan Pilot Susi Air ini lanjut Presiden Jokowi, dilakukan personil TNI-Polri tanpa disertai tindakan represif apapun.

“Ini kan proses negosiasi yang sangat panjang dan kesabaran kita untuk tidak melakukan dengan represif,” jelas Presiden di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Sabtu (21/9).

Atas pembebasan itu, Presiden pun mengapresiasi TNI-Polri yang dinilai sangat baik.

“Yang kita prioritaskan adalah keselamatan dari pilot yang disandera. Jadi, proses panjang yang telah dilakukan oleh TNI dan Polri saya kira sangat bagus, saya sangat mengapresiasi,” ungkap Presiden Jokowi.

Apresiasi juga disampaikan Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) RI atas keberhasilan Satgas Damai Cartenz dalam membebaskan pilot Susi Air, Kapten Philip Mark Mehrtens.

Komisioner Kompolnas Poengky Indarti menyampaikan, keberhasilan pembebasan sandera dengan pendekatan damai atau soft approach menunjukkan komitmen TNI-Polri mengutamakan solusi tanpa kekerasan.

“Kompolnas mengucapkan terima kasih kepada Satgas Damai Cartenz, tokoh masyarakat, agama, adat, serta semua pihak yang membantu upaya pembebasan sandera,” ujar Poengky.

Sejak awal penculikan yang terjadi pada 7 Februari 2023, Kompolnas secara aktif melakukan pertemuan dengan Satgas Damai Cartenz-2024 untuk mendiskusikan berbagai upaya pembebasan.

Dalam pertemuan-pertemuan tersebut, Kompolnas mendorong pendekatan damai dan humanis, menghindari kekerasan dalam penyelesaian kasus.

“Kompolnas telah beberapa kali bertemu dengan Satgas Damai Cartenz-2024 untuk memberikan supervisi dan masukan, agar pembebasan sandera dilakukan dengan pendekatan damai yang lebih mengedepankan kemanusiaan,” tambahnya.

Poengky berharap bahwa kasus penyanderaan ini menjadi yang terakhir, dan Papua dapat berkembang menjadi wilayah yang lebih aman, damai, serta sejahtera di masa mendatang. (hsb)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *