BERITA UTAMAMIMIKA

Pengamat : Jangan Bohongi Warga Mimika Dengan Survey Palsu, Pilkada Bukan Ajang Pertaruhan Ambisi

409
×

Pengamat : Jangan Bohongi Warga Mimika Dengan Survey Palsu, Pilkada Bukan Ajang Pertaruhan Ambisi

Share this article
1ee2c2ec c3f1 4f19 af9e cace53792306
ilham Haros, Pengamat Politik Litbang Demokrasi

Jakarta, fajarpapua.com – Beredarnya rilis hasil survey mengatasnamakan Charta Politika yang menyatakan elektabilitas salah satu paslon unggul 61,17% melahirkan kontroversi. Berbagai tanggapan dari masyarakat Mimika bernada negatif merespon strategi Tim Sukses Paslon dalam upaya penggiringan opini.

Tidak berselang lama, Manajer Riset dari Lembaga Konsultan Politik Charta Politika, Ahmad Baihaqi menyatakan bahwa lembaganya tidak pernah melakukan survey pada Pilkada Mimika. Konfirmasi resmi tersebut menuntaskan kegaduhan atas hasil survei dengan mencatut nama Charta Politika. Bahkan untuk kasus ini akan dibawah ke ranah hukum.

Pilkada Kabupaten Mimika yang menampilkan 3 paslon membuat warga terbelah dukungan menjadi 3 kubu. Berbagai cara dilakukan masing-masing paslon untuk meraih dukungan dan simpati masyarakat. Namun jika cara yang dilakukan tidak lazim, maka justru akan menjadi bumerang bagi elektabilitas Paslon.

“Metodologi survei itu ilmu statistik dari penelusuran sampel responden, kemudian hasilnya dirumuskan menjadi prosentase kecenderungan. Kami bukan pendukung salah satu pendukung paslon, namun pasangan Alex-Rombe yang maju Pilkada diusung Partai Demokrat, Buruh dan 2 partai baru secara matematika electoral tidak mungkin elektabilitasnya di atas 50%” ungkap Irham Haros, Pengamat Politik dari Litbang Demokrasi.

Pada hari Jumat (1/11/2024) Lembaga Survei Polimetrik Indonesia lebih dahulu merilis survey dengan hasil elektabilitas paslon John Rettob-Kemong meraih elektabilitas 37,2% disusul Maximus-Peggi 25,5% dan Alex-Rombey 22,2%. Total angka tersebut masih menyisakan 15,1% belum menentukan pilhannya.

“Rilis survey Polimetrik sebelumnya lebih obyektif dengan menyajikan data perbedaan ketiga paslon yang tidak berbeda jauh. Ada angka 15,1% swing voter yang masih memungkinkan diperebutkan ketiga paslon untuk menambah elektabilitasnya” imbuh Irham jebolan The Nielsen Research Company dan pernah terlibat di LSI Deny JA sebelum terlibat di Lembaga Survey Pollmark Indonesia.

Pilkada Kabupaten Mimika tinggal menyisakan waktu 21 hari lagi sebelum pemungutan suara. Warga Mimika sudah lebih dewasa menyikapi pesta Demokrasi dengan aman tertib dan tanpa hoax.

“Jangan bohongi warga Mimika dengan rilis survey palsu, perkembangan dunia informasi membuat masyarakat lebih cerdas dan dewasa menyikapi pesta Demokrasi kali ini. Siapa Paslon yang layak memimpin Mimika, pastinya mereka yang tidak takut kalah sebelum pemungutan suara dan siap menang karena pengalamannya bukan ambisinya” pesan Irham di akhir pernyataannya.***

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *