BERITA UTAMAMIMIKA

Diskominfo Mimika Bersama Insan Pers Gelar Dialog Terkait Berita Hoaks dan Etika Jurnalistik

93
×

Diskominfo Mimika Bersama Insan Pers Gelar Dialog Terkait Berita Hoaks dan Etika Jurnalistik

Share this article
IMG 20241114 WA0019
Suasana dialog bersama yang digelar Kominfo Mimika bersama insan pers di Hotel Horison Ultima, Kamis (14/11).

Timika, fajarapapua.com – Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Mimika menggelar dialog bersama insan pers terkait berita hoaks dan etika jurnalistik yang digelar di Hotel Horison Ultima, Kamis (14/11).

Kegiatan tersebut menghadirkan narasumber dari Dewan Pers selaku Tenaga Ahli Dewan Pers Suprapto Sastro Atmojo.

Mewakili Pj. Bupati Mimika, Sekretaris Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Mimika, Menase Jangkup mengatakan, saat ini trend penyebaran berita bohong (hoaks) semakin meningkat.

Ironisnya meski undang-undang yang mengatur perilaku penyebaran berita hoaks sudah ada, yakni KUHP dan Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE), namun penyebar berita palsu tetap marak.

Terkait penyebaran informasi hoaks ini, pada Tahun 2023, Dewan Pers pernah mengingatkan akan banyak informasi hoaks, tidak akurat dan direkayasa berseliweran dan menyasar media
akan muncul di tahun politik ini.

“Untuk itu, media wajib meningkatkan kehati-hatian agar tidak berpotensi disusupi informasi hoaks, demi menjaga marwah kemerdekaan pers,” ujarnya.

Dewan Pers lanjutnya juga menyerukan kepada seluruh media untuk senantiasa mematuhi Undang-undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang pers, kode etik jurnalistik, peraturan dan pedoman dewan pers lainnya.

“Era kebebasan pers yang ditandai dengan UU Pers Nomor 40 Tahun 1999, bukan hanya mengatur ruang dalam pola melaporkan fakta, namun juga harus mampu menyajikan berita yang akurat, berimbang, dan memihak kebenaran, guna membendung hoaks yang beredar di media, terutama media sosial yang marak menjelang Pilkada 2024,” Katanya.

Menteri Komunikasi dan Digital (Kemenkomdigi) RI, Meutya Hafid, baru-baru menyatakan dukungan ini terhadap pelaksanaan pilkada 2024 dengan berbagai upaya strategis, diantaranya pengamanan ruang digital dari ancaman mis-informasi, hoaks dan ujaran kebencian. Salah satunya dengan melakukan sosialisasi untuk meningkatkan kesadaran publik,guna mendapatkan informasi yang memadai.

Dijelaskan, untuk menangkal hoaks yang beredar di kalangan masyarakat, diperlukan peranan pers dengan menyajikan informasi sesuai fakta yang sebenarnya, dimana pers harus lebih cermat dan berperan mengurangi berita bohong, agar tidak menimbulkan gejolak sosial, bahkan mampu mengedukasi publik.

“Pers, sebagai pilar keempat demokrasi, memiliki pengaruh yang sangat besar dalam menangkal hoaks. walaupun sudah muncul media sosial, namun kepercayaan dan pengaruh pers sebagai arus utama informasi, tetap tinggi,”jelasnya.

Diungkapkan dalam perkembangan seperti sekarang, justru profesionalisme pers semakin dibutuhkan. meski zaman terus berubah dan teknologi komunikasi berkembang dahsyat, bagi insan pers, akurasi harus tetap lebih utama dan lebih penting, dibanding dengan kecepatan.

Oleh karena itu, insan pers harus tetap tunduk dan taat kepada kode etik jurnalistik. pers indonesia selain mempunyai tanggung jawab teknis profesional, juga memiliki tanggung jawab sosial kebangsaan. Dengan dilaksanakannya dialog dengan narasumber dari dewan pers ini, saya berharap, insan pers yang hadir dan kita semua, dapat saling berinteraksi positif.

“Terus bersemangat meningkatkan kapasitasnya sebagai insan pers dengan menyajikan informasi sesuai fakta, lebih akurat, cermat, berimbang dan dapat berperan mengurangi berita bohong atau hoaks, dengan tetap mengedepankan etika jurnalistik, sehingga masyarakat mimika yang majemuk, dapat tetap saling hidup berdampingan di tanah amungsa bumi kamoro yang diberkati tuhan, serta menjadi daerah yang nyaman, sekaligus berkat bagi kita semua, demi terwujudnya mimika yang aman, damai dan sejahtera,”ungkapnya.(ron)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *