Timika, fajarpapua.com – Dua anggota TPNPB Kodap III Ndugama Derakma dari Kompi C, Batalion Pintu atas nama Inginggen Gwijangge dan Wakil Komandan Batalyon Yentalipky Yanto Upmapin meninggal dunia karena sakit.
Untuk diketahui Inginggen Gwijangge bergabung bersama TPNPB sejak 2017 dan disaat itu ia dilatih bersama pasukan TPNPB Kodap III dari Kompi C untuk melakukan pembongkaran senjata dan masuk sebagai seorang penembak jitu.
Gwijangge terlibat perang antara TPNPB dan Militer Indonesia terjadi di Ndugama sejak 2019-2024 dan terlibat dalam pengamanan Kapten Philips Mark Martens, pikir Susi Air yang disandera oleh pasukan TPNPB Kodap III pada Tahun 2023.
Gwijangge kemudian memutuskan untuk ke Wamewa dalam misi intelejen namun kemudian jatuh sakit sejak bulan Oktober 2024 lalu dan akhirnya meninggal dunia pada hari Kamis, 14 November 2024.
Jenazah Gwijanggetelah dimakamkan secara Militer sebagai pejuang kemerdekaan bangsa Papua yang gigih dalam medan perang.
Sementara itu, pihak TPNPB Kodap XV Ngalum Kupel juga menyebutkan, pada Kamis (14/11) Wakil Komandan Batalyon Yentalipky Yanto Upmapin juga meninggal dunia karena saki
Jubir TPNPB Sebby Sambom melalui keterangan tertulisnya pada Senin (18/11) membenarkan informasi meninggalnya dua Kombatan TPNPB tersebut.
“Kami telah kehilangan pejuang sejati dari Batalion Yentalipky jabatan sebagai Wakil Batalion yang meninggal dunia karena sakit demikian laporan singkat yang dikirim langsung kepada KOMNAS TPNPB,” jelas Sebby Sambom.
Atas meninggalnya kedua Pejuang kemerdekaan, Manajemen Markas Pusat KOMNAS TPNPB secara resmi mengumumkan duka nasional kepada rakyat Papua, dan kepada semua pejuang sejati TPNPB yang masih menaruh nyawanya dibawa moncong senjata.
“Tidak ada kemerdekaan yang gratis di seluruh dunia bahkan dalam perjuangan kemerdekaan bangsa Papua. Maka, kemerdekaan harus dibayar dengan nyawa, air mata dan darah jadi semua pejuang harus bersatu merebut kemerdekaan dari kolonialisme Indonesia,” pungkasnya. (moa)