Jayapura, fajarpapua.com- Aksi saling panah mewarnai hari pencoblosan Pilkada Kabupaten Puncak Jaya, Papua Tengah, Rabu (27/11) sekitar pukul 12.40 WIT di Kantor KPU Puncak Jaya.
Meski dilaporkan tidak terdapat korban jiwa, bentrok antara pendukung pasangan calon (Paslon) tersebut menyebabkan sedikitnya 40 unit rumah rata dengan tanah akibat dibakar.
Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol. Ignatius Benny Ady Prabowo mengatakan aksi saling serang terjadi antara massa pendukung nomor urut 1 dan 2 dengan menggunakan alat perang berupa panah.
“Aksi saling serang terjadi di perempatan Kios Jimmy sampai menuju Kompleks kuburan 7,” ucap Kabid Humas.
Benny mengatakan aparat gabungan TNI-Polri langsung merespon cepat kejadian tersebut dan mencoba melerai massa namun massa dari arah bawah juga mencoba menyerang aparat gabungan.
“Awalnya aksi saling serang berhasil dilerai namun aksi susulan kembali terjadi sehingga terjadi pembakaran rumah milik warga,” ujarnya.
Benny menjelaskan akibat bentrok yang berlangsung selama jam itu sedikitnya ada 40 unit rumah dan 1 Honai dibakar massa.
“Sedangkan untuk korban luka panah sebanyak 94 orang dan 14 diantaranya rencananya akan dirujuk ke RSUD Jayapura guna dilakukan penanganan lebih lanjut,” pungkasnya.
Sementara itu, Kapolres Puncak Jaya, AKBP Kuswara mengatakan saat ini personil Polres Puncak Jaya sedang mendalami motif dari kejadian tersebut dengan mengumpulkan data dan keterangan saksi di Tempat kejadian perkara (TKP).
“Situasi saat ini di Kabupaten Puncak Jaya berangsur kondusif, Polres Puncak Jaya kini siagakan personel gabungan TNI-Polri untuk mencegah aksi susulan,” tutup Kapolres Puncak Jaya.(hsb)
