Timika, fajarpapua.com – Penggerebekan yang dilakukan tim salah satu kandidat terhadap petugas TPS Koperapoka pada Senin (2/12) dini hari di Hotel Serayu Timika mengejutkan banyak pihak.
Pasalnya, penggeberekan itu dilakukan berkaitan dengan informasi yang beredar sebelumnya dimana salah satu kandidat yang dipastikan kalah akan merubah form C1 plano dan C1 Salinan sejumlah TPS di Koperapoka sebelum dilaksanakan pleno rekapitulasi wilayah itu pada Senin hari ini.
“Selamat malam semua teman2.
Tolong perkuat penjagaan di GOR Futsal karena ada pergerakan (nama calon bupati) malam ini dgn PPS Koperapoka mau merubah C1 Plano dgn C1 salinan dan malam ini akan dibawah ke GOR dimasukkan ke dalam kotak suara dibecking oleh intelijen, karena Koperapoka besok baru diplenokan jadi mohon dijaga ketat klu ada org yang msk dgn PPS Koperapoka atas nama (No***) berarti mereka sdh rubah dan akan berusaha ksh msk mlm ini” demikian bunyi pesan group WA.
Upaya merubah form C1 plano menjadi kekhawatiran tersendiri, sebab salinan form C1 Plano perolehan suara di beberapa TPS terbukti berbeda dari salinan asli.
Bukan hanya dilakukan satu paslon, ada juga paslon yang dipastikan kalah pada Minggu (1/12) malam menggelar pertemuan (kabarnya) di salah satu hotel. Diduga pertemuan itu terkait upaya menggabungkan suara untuk satu paslon.
Berikut petikan diskusi internal group WA terkait kejadian itu.
- Pertemuan ikan ikan Besar sedang berlangsung*
- Apakah ikan mujair akan bergabung dengan ikan bobara
- Di (nama hotel) kah?
- Sa di (nama hotel) nih
- Ikan mujair di air tawar ikan mubara di air asin sulit untuk bertemu namun bisa berteman dalam satu kuali. Papeda kua kuning
- Itulah politik tidak ada teman sejati yg ada kepentingan saja
Hingga kini maksud tersirat dalam pernyataan itu belum diketahui, namun dugaan sementara pertemuan ikan mujair dan bobara merujuk pada dua kelompok politik yang berbeda untuk satu kepentingan.
“Kalau saya sih melihat ini sebagai upaya menggabungkan suara untuk satu paslon, dan ini memang didengung-dengungkan belakangan. Mereka gabung karena ketahuan akan kalah, hanya secara aturan kan tidak bisa,” ujar seorang sumber informasi fajarpapua.com.
Meskipun belum terverifikasi, namun publik Mimika dalam akun-akun media sosial mulai menyindir ungkapan ikan mujair dan bobara. Ini demokrasi seperti apa ? Tulis seorang pemilik akun fb.
Sementara informasi lain menyebutkan pada penggerebekan di Hotel Serayu terdapat nama-nama PPS dan para tokoh dua kandidat calon bupati peserta Pilkada Mimika.
“Pagi Om, antisipasi nomor 18 Orangnya (), Anggota Dewan Terpilih dapil IV orang (), kontraktor yg banyak kerja proyek dan kepecayaan (), panggilan sehari hari Pong (), otak dan Strategi (**), licik dan keras,” tulis informan FP.(tim)
