Jayapura, fajarpapua.com – Kehadiran Dandim 1716 dan Kapolres Tolikara di ruangan Sirekap KPU Tolikara yang diisukan mengakibatkan perang antar pendukung dapat dipastikan merupakan berita bohong atau HOAX.
Dandim 1716/Tolikara dan Kapolres berada di Aula GIDI Karubaga, Kabupaten Tolikara, Provinsi Papua Pegunungan mengikuti kegiatan yang dimediasi KPU dan Bawaslu dengan para saksi Pasangan Calon (Paslon) terkait pleno terbuka Pilkada Serentak 2024, Sabtu (7/12).
Saat dikonfirmasi, Senin (9/12/2014), Dandim 1716/Tolikara Letkol Inf Justus B. Mara menegaskan kejadian tersebut bermula saat adanya kumpulan massa dari Distrik Gilubandu dan Distrik Telenggeme yang protes karena adanya perbedaan hasil suara di lapangan dengan data yang dimasukkan di Sirekap. Mengantisipasi bentrokan, Dandim dan Kapolres berupaya menenangkan massa.
“Tidak benar saya dan Kapolres intervensi, itu HOAX, justru kami memegang teguh netralitas, ingin suasana tetap tenang, aman dan damai. Kehadiran saya selaku Dandim bersama Kapolres tidak benar mengakibatkan perang antar pendukung, itu semua HOAX. Justru kegiatan mediasi tersebut berakhir damai dan aman serta massa dapat kembali dengan aman ke tempat masing-masing,” jelas Dandim.
Dandim 1716/Tolikara juga menghimbau kepada masyarakat tidak terprovokasi oleh berita-berita atau informasi HOAX yang bertujuan membuat suasana gaduh, kacau dan bahkan anarkis.
“Mari bersama-sama menjaga kedamaian di Tanah Papua Tanah yang diberkati ini,” tutup Dandim.(hsb)