Timika, fajarpapua.com- Nama Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Papua, KH. Saiful Islam Payage santer diisi akan mengisi jabatan Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan yang ditinggalkan Miftah Maulana Habiburrohman, atau lebih dikenal dengan Gus Miftah.
Seperti diketahui, Gus Miftah adalah seorang mubalig yang mengundurkan diri sebagai Utusan Khusus Presiden pasca menuai hujatan jutaan nitizen gegara satu kata ‘Goblok’ yang disasarkan pada seorang penjual es teh.
Kata yang terlepas di depan ribuan jamaah tersebut berbuntut panjang, bahkan para penghujat Gus Miftah tidak hanya terhenti pada koreksi dan hujatan.
Mereka juga menuntut dan mengeluarkan petisi agar pimpinan Pondok Pesantren Ora Aji di Sleman itu mundur sebagai staff khusus presiden.
Menyikapi tuntutan itu Gus Miftah kemudian meminta maaf kepada penjual es teh dan menyampaikan pengunduran dirinya dari jabatan Utusan Khusus Presiden.
Presiden Prabowo pun merespon pengunduran diri tersebut sebagai sikap ksatria dan sangat jarang orang yang memiliki sikap sedemikian bertanggung jawab.
Setelah pengunduran diri Gus Miftah dari Jabatan Utusan Khusus Presiden, posisi Utusan Khusus Presiden Bidan Kerukunan Beragama dan Pemeliharaan Sarana Prasarana Keagamaan mengalami kekosongan.
Ditengah kekosongan tersebut, sejumlah tokoh didorong menjadi pengganti Gus Miftah, salah satunya adalah Da’i Muda asal Papua, KH.Saiful Islam Payage.
Tokoh Pemuda Islam Papua menilai, Ulama Muda yang mengorbit melalui program Da’i TPI itu sangat pantas menggantikan posisi Gus Miftah.
Dukungan terhadap KH. Saiful Islam Payage berasal dari ,Pengasuh Pondok Pesantren Anwarul Fawaid Mimika, Kyai Abu Yazid.
Menurutnya, Kyai Payage sapaan akrab KH. Saiful Islam Payage sangat pantas menduduki jabatan Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama.
“Ada beberapa alasan, beliau pantas menggantikan Gus Miftah. Pertama, beliau berasal dari daerah minoritas muslim Papua, tentu dengan pengalaman hidup di Papua, sensitifitas kerukunan beragamanya sangat kuat,” ungkap Kyai muda ini.
Kyai Payage lanjutnya mempunyai latar belakang keluarga besar non muslim dan bahkan orang tuanya salah satu tokoh agama di Wamena.
“Beliau memiliki pengalaman dalam penyelesaian konflik beragama, sebut saja konflik antara umat beragama di Tolikara. Kyai Payage sebagai Ketua MUI Papua aktif terlibat proses penyelesaian konflik antara umat Kristiani dan Islam saat itu,” urainya.
Dengan berbagai alasan tersebut, Kyai Abu Yazid sangat mendukung jika Presiden RI Prabowo Subianto menunjuk Kyai Payage sebagai pengganti Gus Miftah. (mas)