BERITA UTAMAMIMIKA

Jawab Tudingan Oknum yang Kalah Pilkada 2024, Marianus : Memangnya Salah Kalau Putra Terbaik Kamoro yang Jadi Bupati Mimika ?

849
×

Jawab Tudingan Oknum yang Kalah Pilkada 2024, Marianus : Memangnya Salah Kalau Putra Terbaik Kamoro yang Jadi Bupati Mimika ?

Share this article
IMG 20241217 WA0000
Tokoh Kamoro, Marianus Maknapeku

Timika, fajarpapua.com – Tokoh masyarakat Kamoro Marianus Maknapeku menegaskan, perdebatan soal Orang Asli Papua (OAP) atau Non OAP yang menjadi bupati Mimika sudah tidak lagi relevan. Sebab, dalam revisi undang-undang Otonomi Khusus (Otsus) tahun 2021 lalu tidak ditetapkan terkait hal itu.

Penegasan Marianus menjawab berbagai pernyataan kandidat yang kalah dalam Pilkada lalu bahwa yang menjadi bupati Mimika harus OAP. Menurut Marianus, sosok Johannes Rettob (JR) yang terpilih sebagai Bupati Mimika adalah putra Kamoro yang didorong oleh seluruh suku Kamoro Mimika untuk maju sebagai calon bupati.

“Memangnya kenapa kalau orang Kamoro yang jadi bupati, apakah salah ?. Kenapa kami yang jadi pemimpin di daerah kami sendiri malah yang dari luar persoalkan?” tegas Marianus kepada fajarpapua.com, Selasa (17/12).

Marianus mengatakan, JR merupakan anak dan cucu dari keluarganya yang diakui sebagai anak adat suku Kamoro pada tahun 1926.

“Tahun 1926, orangtua dari Johannes Rettob, kakek/neneknya itu mendapatkan pengakuan adat, jadi dia merupakan putra Kamoro dan perwakilan dari kami Kamoro,” tegasnya.

Ia mengatakan pihaknya bersyukur melalui para tua-tua adat dahulu mulai dari bapak Kapiyau, bapak Waroepeya, bapak Amareyau yang memberikan ketentuan adat untuk pengakuan yang sah.

“Jadi waktu ada konferensi wilayah adat di Kaimana, kami menyampaikan adanya pengakuan adat, itu diakui oleh Dewan Adat, dan itu menjadi apresiasi karena adanya keberanian dari para orangtua dulu mau memberikan pengakuan. Pemikiran orangtua dulu mereka tidak dapat membayar jasa apa yang telah dilakukan orangtua, nenek, kakek dari John Rettob yang membawa pendidikan. Sehingga ada 7 keluarga dari Maluku Tenggara yang diakui oleh masyarakat menjadi bagian dari suku Kamoro,” ungkapnya.

Kesepakatan JR menjadi bupati juga merupakan dorongan dari para tokoh Kamoro. Karena menurutnya dia adalah sosok yang mewakili masyarakat Kamoro.

“Kami sudah sepakat bersama dari awal untuk mendukung pak John Rettob, karena kami sudah sempat mencari figur siapa yang cocok, sehingga kami meminta agar pak John Rettob mewakili orang Kamoro,” bebernya.

Dirinya mengatakan, kalau JR dikatakan sebagai pendatang, hanya marga dari luar namun pusarnya ditanam di bumi Kamoro.

“Johannes Rettob bukan anak angkat, tapi merupakan anak pengakuan adat Kamoro, anak adat Kamoro, mungkin marganya Kei tapi dia lahir, dia besar bahkan pusarnya ditanam di tanah Kamoro, dia orang Kamoro,” tandasnya

Ia berpesan bagi oknum yang kalah Pilkada agar menghentikan upaya profokasi.

“JR anak adat kami Kamoro, pilkada sudah berakhir mari kita bersama-sama mendukung bupati terpilih, selama 20 tahun ini pemerintahan sudah dipimpin saudara kami dari Amungme, sekarang biarkan perwakilan kami dari Kamoro yang memimpin dan itu ada pada anak kami Johannes Rettob. Sehingga kami tokoh masyarakat Kamoro memberi dukungan penuh kepada kedua bupati dan wakil bupati terpilih untuk memimpin Mimika kedepan lebih baik,” pungkasnya (moa)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *