Agats, fajarpapua.com- Sebanyak 19.000 butir telur dan 3.194 ekor kura-kura moncong babi atau labi-labi (Carettochelys Insculpta) berhasil diamankan oleh Polres Asmat dan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Papua.
Pengendali Ekosistem Hutan pada Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Papua, Fikri Al Mubarok mengungkapkan penangkapan pertama pada Jumat, 13 Desember 2024, Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Asmat mengamankan sebanyak 9.000 butir telur serta 1.809 tukik.
Kemudian keesokan harinya atau pada Sabtu, 14 Desember 2024, Satreskrim Polres Asmat kembali mengamankan 10.000 butir telur serta 1.385 tukik di kediaman pelaku kedua.
“Jumlah keseluruhan telur kura-kura moncong babi yang diamankan dari dua tersangka di dua lokasi berbeda sebanyak 19.000 butir,” ujar Fikri Al Mubarok.
Fikri menjelaskan, tukik atau kura-kura moncong babi hasil sitaan ditampung di kantor Polres Asmat, sedangkan telur-telur tetap ditempatkan di TKP karena sebagian besar sudah siap menetas.
“Seksi Konservasi Wilayah I BBKSDA Papua bersama dokter hewan dari Dinas Tanaman Pangan dan Pertanian Kabupaten Asmat memantau secara rutin. Hampir setiap hari ada tukik yang menetas,” terangnya.
Bahkan saat ini pihaknya telah membuatkan kolam disatu lokasi mengingat tukik yang baru menetas harus segera dipindahkan ke air.
“Ini demi mencegah kematian tukik yang terlalu banyak akibat kelebihan populasi di lokasi penampungan,” jelasnya.
Selain membuat kolam penampungan, guna mengatasi jumlah populasi tukik di penampungan pada Sabtu (28/12) BBKSDA Papua bersama pihak terkait telah melepasliarkan 6.000 eko di Rawa Baki, Distrik Suator, Kabupaten Asmat, Provinsi Papua Selatan.
“Saat ini masih terdapat sekitar 1.000 tukik di penampungan Kantor Polres Asmat dan akan dilepasliarkan kemudian,” jelas Fikri.
“Dari hasil pemeriksaan dokter hewan, semua tukik yang dilepaskan dalam kondisi sehat, dan dinyatakan siap kembali ke alam,” kata Fikri. (red)