Timika, fajarpapua.com – Tokoh masyarakat Suku Amungme Kabupaten Mimika, Petrus Beanal menolak rencana pergantian Pj Bupati Mimika, Valentinus S Sumito. Menurutnya, Valentinus sukses memperbaiki birokrasi lingkup Pemda Mimika.
“Beliau figur terbaik yang dikirim Tuhan untuk memperbaiki Mimika terutama birokrasi di Pemda Mimika yang rusak dan kacau,” katanya, Rabu (8/1/2025).
Ia menduga pergantian Pj Bupati Mimika jika benar terjadi diduga dilakukan oknum kepala OPD yang takut digeser jabatannya, karena kinerja Pj Bupati Mimika yang berjalan sesuai aturan.
“Kami duga itu perbuatan kepala OPD dengan melakukan lobi-lobi ke Kementerian karena takut jabatannya diganti. Sebaiknya sebagai pimpinan OPD itu tahu dirilah, gunakan etika, anda diikat dengan aturan pemerintah. Oknum-oknum serakah ini jangan kau rusak lagi Mimika yang sedang diperbaiki ini,” ungkapnya.
Menurutnya, Valentinus adalah figur yang paham birokrasi. Hal tersebut terbukti saat Pilkada kemarin Valentinus tidak memihak salah satu Paslon manapun.
“Dia fokus urus birokrasi tidak berpolitik meskipun diisukan dukung salah satu Paslon. Kami tolak dia diganti, tidak ada alasan apapun untuk ganti dia,” tuturnya.
Ia meminta kepada Mendagri agar Valentinus tetap menjadi Pj Bupati Mimika hingga adanya bupati definitif.
“Pak Mendagri kami tolak pak Valentinus diganti, dia datang ke Timika untuk perbaiki Mimika yang rusak karena oknum-oknum OPD yang serakah,” tegasnya.(red)
klu bilang PJ bupati berhasil dlm perbaiki birokrasi pemerintah kab mimika menurut pengamatan dari SDR Petrus beanal berdasarkan apa? apakah ada alat analisis apa yg di pakai untuk menilai keberhasilan seseorang orang kalau di lihat PJ hanya kasih obat penurunan panas saja tapi belum juga menyembuhkan secara total birokrasi yg sedang sakit contoh masih banyak pejabat nonjob yg di Setda yg belum di obati to alias belum di kembalikan Dalam jabatan semula, dan kita yg di tempat unit kerja sekretariat Daerah kab mimika bukan di bagian mau kerja apa? lantas penilaian kinerja kita seperti apa tdk jelas tupoksi kerja maksimalnya kita yg di Setda itu di tempatkan di semua OPD supaya kita juga bisa kerja to karena Torang ini orang kerja tapi di nonjobkan karena kepentingan itu saja, jadi kalau beliau dianggap berhasil harus perbaiki secara total bukan setengah – setengah begitu