Timika, fajarpapua.com – TPNPB OPM dan tokoh masyarakat Yali Utara di Yalimo menyebut Jeffrey Pagawak Bomanak dan Askem Mabel sebagai OPM Gadungan.
Hal itu diungkapkan oleh Jubir TPN OPM, Sebby Sembom dalam keterangan pers yang diterima wartawan, Minggu (19/1).
Dikatakan, TPNPB Komando Wilayah Pertahanan XIV Yaligem belum pernah mengumumkan perang melawan pendudukan ilegal Militer Indonesia di Tanah Papua.
Masyarakat Yali Utara di Yalimo dan juga TPNPB Komando Wilayah Pertahanan XIV Yaligem yang berada dibawah TPNPB Komando Nasional tidak pernah dan tidak akan mengakui Jeffrey Pagawak Bomanak sebagai pejuang.
“Jeffrey Pagawak Bomanak pernah merampok kami sebagai Jubir Komnas TPNPB Sebby Sambom di Arawa, Bougainville pada 13 January 2021. Selain itu yang bersangkutan juga pernah merampas uang PGK44,500 atau senilai IDR 200 juta,” ujarnya.
Oleh karena itu lanjutnya seluruh elemen masyarakat Yali Utara bersama TPNPB menolak OPM Gadungan versi Jeffrey Pagawak Bomanak.
“Selain melantik tu kelompok Jeffrey Pagawak Bomanak adalah bagian dari agent Militer dan Polisi Indonesia,” katanya.
Sebby mengungkapkan, alasan lain yang mendasari pemikiran pihaknya tidak mengakui kelompok ini, karena Askem Mabel mempunyai hubungan kerja sama dengan Militer dan Polisi Indonesia.
Menurutnya bukan rahasia umum lagi, karena terang-terangan Jeffrey Pagawak Bomanak memerintahkan Askem Mabel membunuh anggota TPN OPM Waren Kobak pada tanggal 10 Desember 2024 lalu.
“Tidak Ada alasan yang dapat membenarkan Jeffrey Pagawak Bomanak dan Askem Mabel membunuh anak kami tanggal 10 Desember 2024 di District Abenaho, Kabubaten Yalimo, Papua. Jadi sangat jelas, Jeffrey Pagawak Bomanak dan Askem Mabel,” jelasnya.
Sebby juga mengungkapkan, aksi kriminal Askem Mabel juga melibatkan kerja sama Amon Mabel dan Babel Mabel, dan ini sangat jelas, tapi dibiarkan oleh Oolisi Indonesia.
“Jeffrey Pagawak Bomanak dan Askem Mabel bukan pejuang, melainkan mereka aktor kriminal di PNG dan Papua Barat. Ingat bahwa Bangsa Papua tidak butuh orang kriminal seperti Jeffrey Pagawak Bomanak dan Askem Mabel,” ujarnya.
Berikut pernyataan sikap masyarakat anti kekerasan Cinta Damai yang disampaikan di Elelim pada Jumat 18 Januari 2025, yang disampaikan oleh Ketua LMA Wilayah Laapago, Stefanus Wally, Ketua LMA Kabupaten Yalimo Henderkus Haluk, Tokoh Adat Maikel Allue, Tokoh Agama Yohanes Wally, Tokoh Perempuan Pillahe Wally dan
Tokoh Pemuda Hermanus I Sambom.
Berdasarkan hasil pemantauan selama ini di lapangan, Kelompok Askem Mabel banyak melakukan tindakan kriminal Brutal diluar hukum antara lain:
- Kami mengutuk keras, tindakan kejam yang brutal Askem Mabel dan kawan2 Menembak mati seorang pendatang supir truk, lainya selamat melarikan diri di Jalan trans Jayapura-Wamena KM 140 kampung Khobakma distrik Elelim.
- Kami mengutuk keras, tindakan kejam brutal Askem Mabel Memperkosa istri2 masyarakat Evakuasi kampung (Zoba) distrik Elelim dengan todongan moncong senpi AK lipat Cina milik polres Yalimo yang dibawa kabur Juni 2024 itu.
- Kami mengutuk keras, tindakan kejam yang brutal Askem Mabel Menembak supir truk di jalan Yakikma kampung Bulmu distrik Elelim, namun supirnya selamat.
- Kami mengutuk keras, tindakan kejam yang brutal Askem Mabel Menembak mati masyarakat pendatang supir Strada di KM 76 kampung Wilaak distrik Abenaho.
- Kami mengutuk keras, tindakan kejam brutal Askem Mabel Menembak mati satu anak muda bernama Waren Kobak asal Yahukimo di kampung Wilak distrik Abenaho.
- Kami mengutuk keras, tindakan kejam brutal Askem Mabel Menembak seorang pendatang pengendara sepeda motor di KM 127 tanjakan kali biru Heyahobak, namun cedra dan selamat.
- Kami mengutuk keras, tindakan kejam brutal Askem Mabel Menembak mati 2 dua orang operator sengsor masyarakat sipil pendatang asla Toraja di pinggiran kali habiye kampung Khobakma distrik Elelim.
- Kami mengutuk keras, tindakan kejam brutal Semua aksi kriminal yg dilakukan Askem Mabel, karena berlebihan menggonsumsi Ganja dan miras yg difasilitasi oleh seorang kurir perempuan selama ini keluar masuk hutan. Si Askem Mabel pula potong jari tangan sang istrinya hingga putus.
- Kelompok Jeffrey Pagawak dan Askem Menembak mati satu anggota polisi Brimob Satgas Damai Cartenz di kampung Khobakma distrik Elelim.
Para tokoh masyarakat menyatakan Dari sembilan nomor diatas, kelompok Jeffrey Pagawak dan Askem Mabel harus bertanggungjawab, dimana meningkatnya aksi kriminal kekerasan brutal terhadap masyarakat sipil Yalimo.
“Seluruh Elemen Masyarakat Anti Kekersan dan Cinta Damai Mengutuk Keras Aksi Kriminal, Kejam dan Brutal yangg dilakukan oleh kelompok Jeffry Bomanak Pagawak dan Askem Mabel di Yalimo,” tuturnya.
Diungkapkan setelah Askem Mabel mendapat mandat penuh sebagai panglima muda Opm kodap Mbalim Timur Yali Yalimo fersi Jeffrey B Pagawak, Askem Mabel lakukan aksi kriminal pembunuhan dan pemerkosaan yaitu banyak ibu2 dan anak perempuan yang Askem Mabel perkosa, membunuh masyarakat sipil Orang Papua dan masyarakat pendatang Non Papua disepanjang jalan Trans Jayapura Wamena, termssuk Polisi Brimob ini.
“Yang Bertanggungjawab penuh adalah Jeffrey Bomanak Pagawak, dan anggota Polisi aktif Askem Mabel, karena selama belakangan ini meningkatnya angka kriminal penembakan brutal diYalimo adalah murni atas perintah tongkat komando Jeffrey Bomanak Pagawak,”ungkapnya.
Masyarakat anti kekerasan Cinta damai menuntut, kelompok Jeffrey Pagawak dan Askem Mabel untuk segera menghentikan aksi kriminal kekerasan selama ini di Yalimo.
“Kami minta hentikan karena tindakan kejam yang brutal kelompok Jeffrey dan Askem Mabel sudah keluar dari hak dan kewajiban hukum perlindungan Hak Asasi Manusia HAM dalam perang,”tutur para tokoh.(ron)