Timika, fajarpapua.com – Sebanyak 1.020 ekor kepiting bakau atau Karaka hidup asal Timika berhasil menembus pasar ekspor Malaysia.
Ekspor komoditas perikanan tersebut dilakukan oleh usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), UD Harapan Nurdiana Jaya.
Keberhasilan sektor UMKM di Kabupaten Mimika menembus pasar global tersebut tidak terlepas dari dukungan seluruh stokeholder termasuk Kantor Karantina Papua Tengah.
“Berkat sinergitas dan kerja sama yang intens antara Karantina Papua Tengah, Pelaku Usaha dan Bea Cukai, kesempatan ekspor kini semakin terbuka, termasuk oleh UMKM,” ujar Kepala Karantina Papua Tengah, Ferdi dalam keterangan tertulisnya, Rabu (29/1).
Menurutnya, sesuai kewenangan lembaga yang dipimpinnya sebelum dilakukan pengiriman, terlebih dahulu dilakukan pemeriksaan administratif dan fisik media pembawa serta aturan lainnya.
“Ada sejumlah syarat yang harus dipenuhi seperti kepiting tidak dalam kondisi bertelur, ukuran lebar karapas diatas 12 cm per ekor atau berat diatas 150 gram per ekor,” ujarnya.
Sementara Ketua Tim Karantina Ikan, Awal Junaid mengungkapkan sesuai Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2019 tentang Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan, tindakan pemeriksaan karantina meliputi pemeriksaan administratif dan kelengkapan dokumen dan pemeriksaan kesehatan media pembawa.
“Secara administratif, kepiting yang akan dikirim sesuai jenis dan jumlahnya pada permohonan yang di tunjukkan pemilik barang. Dari segi keamanannya semua kepiting dalam kondisi sehat dan tidak ditemukan adanya penyakit White Spot Syndrome Virus,” tutupnya. (mas)