BERITA UTAMAMIMIKA

Jemaat GKI Mimika Gelar Ibadah Syukur Rayakan HUT ke-170 Pekabaran Injil di Tanah Papua

124
×

Jemaat GKI Mimika Gelar Ibadah Syukur Rayakan HUT ke-170 Pekabaran Injil di Tanah Papua

Share this article
IMG 20250205 WA0089
Perayaan HUT GKI ke-170 di Pelataran Gedung Eme Neme Yauware, Timika.


Timika, fajarpapua.com – Jemaat Gereja Kristen Indonesia (GKI) se-Klasis Mimika menggelar ibadah syukur dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-170 pekabaran Injil di Tanah Papua. Acara yang berlangsung di pelataran Gedung Eme Neme Yauware, Rabu (5/2/2025) itu, dihadiri ribuan jemaat, pimpinan pemerintah Kabupaten Mimika, serta perwakilan Forkopimda.

Ketua Panitia, Jangkir Simbiak, dalam laporannya menyampaikan bahwa perayaan ini bertujuan untuk mengucap syukur atas masuknya Injil ke Papua, yang menjadi wujud kasih Allah dalam menyelamatkan suku-suku dan bangsa-bangsa di Papua. “Ibadah syukur ini juga mendorong jemaat untuk aktif berperan dalam pelayanan kasih dan menjadi pekabar Injil melalui profesi masing-masing,” ujarnya.

Rangkaian perayaan HUT ke-170 ini telah dimulai sejak 28 Januari 2025 dengan berbagai kegiatan, seperti donor darah yang berhasil mengumpulkan 15 kantong darah, pemeriksaan USG gratis bagi 15 ibu hamil dan 20 orang dengan penyakit dalam, serta parade mobil yang diikuti oleh 17 jemaat GKI se-Klasis Mimika menggunakan 88 kendaraan roda empat dan 124 kendaraan roda dua. Puncak perayaan ditandai dengan ibadah syukur yang dilaksanakan hari ini.

Dalam ibadah tersebut, dilakukan pula penggalangan dana untuk mendukung pembangunan kantor Sinode di Jayapura melalui kegiatan “gelar tikar”.

Ketua Badan Pekerja Klasis Mimika, Pendeta Yunus M. Bonsapia, menceritakan sejarah masuknya Injil ke Tanah Papua yang dibawa oleh dua misionaris asal Jerman, Carl Wilhelm Ottouw dan Johann Gottlob Geissler, pada 5 Februari 1855.

“Sejak itu, GKI se-Klasis Mimika telah berkembang menjadi 86 jemaat dengan sekitar 40.472 warga jemaat,” ungkapnya. Pendeta Yunus menekankan bahwa GKI sebagai gereja terdiri dari keragaman suku, budaya, dan bahasa, dengan misi meneruskan tri panggilan gereja: bersekutu (koinonia), bersaksi (marturia), dan melayani (diakonia).

“Hari ini kita bersyukur karena Injil telah membawa kedamaian dan tanda-tanda kerajaan Allah dalam kehidupan sehari-hari di Papua,” tambahnya.

Sementara itu, Pj Bupati Mimika, Yonathan Demme Tangdilintin, mengajak jemaat untuk mengenang peristiwa bersejarah masuknya Injil ke Tanah Papua. “Melalui sejarah ini, kita diingatkan untuk hidup dalam damai dan tidak mudah terpengaruh oleh hal-hal yang dapat memecah belah persatuan,” ujarnya.

Ia juga menegaskan bahwa agama harus menjadi pendorong bagi umat percaya untuk menjaga pembangunan daerah dan stabilitas keamanan di Mimika. “Semoga terang Injil terus menyala dan memberikan semangat bagi kita semua untuk membangun Papua yang damai dan penuh sukacita,” pungkas Yonathan.

Perayaan HUT ke-170 pekabaran Injil di Tanah Papua ini tidak hanya menjadi momen refleksi dan syukur, tetapi juga penguatan komitmen umat GKI untuk terus berkarya dan melayani dalam membangun masyarakat Papua yang harmonis dan sejahtera. (moa)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *