Jayapura, fajarpapua.com – Sebanyak 1.614 personel Polda Papua Tengah dikerahkan untuk mengamankan wilayah delapan kabupaten di provinsi tersebut. Ribuan personel polisi ini diturunkan guna menjaga stabilitas keamanan pasca-putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait sengketa Pilkada 2024.
Kapolda Papua Tengah, Brigjen Pol. Alfred Papare menegaskan aparat keamanan siap siaga menghadapi berbagai kemungkinan yang dapat terjadi di delapan kabupaten di wilayahnya.
Dalam konferensi pers yang diadakan setelah apel kesiapan Harkamtibmas di Mapolres Nabire, Rabu (5/2/2025), Kapolda menginformasikan bahwa seluruh daerah berada dalam status siaga.
“Di wilayah hukum Polda Papua Tengah, kami tidak mengklasifikasikan daerah berdasarkan tingkat kerawanan. Namun, kami memastikan bahwa semua lokasi telah disiapkan untuk mengantisipasi potensi gejolak. Situasi bisa berubah sewaktu-waktu, dan kami harus siap menghadapi segala skenario,” ungkap Kapolda.
Lebih lanjut, Kapolda menambahkan untuk memastikan keamanan, sebanyak 1.614 personel gabungan telah dikerahkan. Personel tersebut terdiri dari 1.229 personel Polda Papua Tengah, 100 personel Brimob Polda Papua, 100 personel Brimob Pastiga, serta 185 personel TNI.
“Pengamanan akan dilakukan dengan pendekatan humanis. Namun, tindakan tegas akan diambil terhadap individu atau kelompok yang berusaha mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat,” kata Kapolda.
Kapolda juga mengingatkan insiden yang terjadi di Intan Jaya selama Pilkada, di mana bentrokan antarpendukung pasangan calon menyebabkan korban jiwa dan pembakaran beberapa bangunan.
Ia menegaskan aparat akan terus memantau perkembangan situasi dan akan bertindak tegas terhadap pihak-pihak yang berupaya memperkeruh keadaan setelah putusan MK.
“Masyarakat diharapkan untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi oleh isu-isu yang belum terverifikasi kebenarannya. Kami berkomitmen untuk bekerja maksimal demi memastikan keamanan dan ketertiban tetap terjaga,” pungkas Kapolda. (hsb)