Timika, fajarpapua.com – Tanggal 9 Februari 2025 menjadi hari yang istimewa bagi Yayasan Pendidikan Katolik Santa Maria. Yayasan yang telah berdiri sejak 9 Februari 2006 ini merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-19 dengan berbagai rangkaian kegiatan yang penuh makna dan sukacita.
Ketua yayasan Marcelus Alex Lesomar, S.E mengatakan, perayaan ini tidak hanya menjadi momen refleksi atas perjalanan panjang yayasan, tetapi juga sebagai wujud syukur atas dukungan dan keberkahan yang terus mengalir dari masyarakat, gereja, dan orang tua murid.
“Perayaan HUT ke-19 ini merupakan puncak dari serangkaian kegiatan yang telah dilaksanakan sejak awal bulan. Sejak tanggal 4 Februari, berbagai acara telah digelar, mulai dari parade, lomba-lomba, hingga kegiatan bakti sosial,” ujarnya.
Tahun ini, Yayasan Santa Maria mengusung tema “BR19HTER FUTURE”. Salah satu highlight acara adalah parade yang diikuti oleh siswa-siswi dari 19 sekolah tingkat SD, SMP, dan SMA se-wilayah.
Parade ini tidak hanya menjadi ajang unjuk kreativitas, tetapi juga sarana untuk membangun relasi antar-siswa dari berbagai sekolah.
Selain parade, lomba-lomba seperti lomba tarian dan puji-pujian turut memeriahkan acara. Meskipun tahun ini lomba dibatasi hanya pada beberapa kategori, antusiasme peserta tetap tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa semangat kebersamaan dan kolaborasi antar-sekolah semakin kuat.
Pada hari berikutnya, Yayasan Santa Maria menggelar Festival Budaya dan Makanan Nusantara. Acara ini bertujuan untuk memperkenalkan dan melestarikan kekayaan budaya Indonesia kepada siswa-siswi. Tidak hanya makanan tradisional, festival ini juga menampilkan alat-alat budaya dan kesenian khas Nusantara.
Melalui kegiatan ini, diharapkan siswa-siswi dapat lebih menghargai dan memahami keragaman budaya yang ada di Indonesia.
“Kami ingin anak-anak tidak hanya belajar di dalam kelas, tetapi juga memahami bahwa pembelajaran bisa terjadi di mana saja, termasuk melalui kegiatan seperti ini,” ujarnya
“Budaya adalah sesuatu yang harus dijaga dan diwariskan kepada generasi muda. Tidak ada yang salah atau benar dalam budaya, yang penting adalah bagaimana kita menghargai dan mempelajarinya,” tambahnya
Kepala Kampus Maria Novita Lesomar, S.ST.Par menyampaikan, perayaan HUT ke-19 Yayasan Santa Maria ditutup dengan misa syukur di Gereja Santo Stefanus Sempan. Bertepatan dengan hari minggu, misa ini dihadiri oleh orang tua murid, guru, dan umat gereja setempat.
Momen ini menjadi puncak dari seluruh rangkaian acara, dimana seluruh keluarga besar Santa Maria bersyukur atas segala berkat dan dukungan yang telah diberikan selama 19 tahun perjalanan yayasan.
“Kami merasa sangat terberkati. Dukungan dari orang tua murid, gereja, dan masyarakat luar biasa. Ini adalah bukti bahwa Yayasan Santa Maria telah diterima dengan baik oleh lingkungan sekitar,” ungkap Novi
“Kami berharap ke depan dapat terus memajukan pendidikan, tidak hanya dari segi anggaran, tetapi juga dari sisi manusia. Pendidikan yang utama berasal dari keluarga, dan kami di sini berusaha menjaga karakter siswa-siswi agar tetap tumbuh dengan baik.”jelasnya
Ia juga mengatakan, Yayasan Pendidikan Katolik Santa Maria telah dikenal sebagai lembaga pendidikan yang tidak hanya fokus pada akademik, tetapi juga pada pembentukan karakter siswa. Nilai-nilai seminari yang diwariskan oleh pendiri yayasan Almarhum Yulius Lesomar, terus dijaga dan diterapkan dalam setiap kegiatan pembelajaran.
“Kami ingin siswa-siswi tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki karakter yang kuat dan mampu menghargai keberagaman,” tambah Novi.
Dengan semangat kebersamaan dan komitmen yang kuat, Yayasan Santa Maria bertekad untuk terus memberikan yang terbaik bagi dunia pendidikan. Perayaan HUT ke-19 ini menjadi bukti bahwa yayasan tidak hanya sekadar merayakan usia, tetapi juga merayakan keberhasilan dalam membentuk generasi muda yang berkarakter dan berbudaya.
Selamat ulang tahun ke-19, Yayasan Pendidikan Katolik Santa Maria! Semoga terus menjadi berkat bagi masyarakat dan dunia pendidikan. (moa)
