Timika, fajarpapua.com – Ketua DPD KNPI Kabupaten Mimika, Pertius Wenda, angkat bicara terkait maraknya isu sampah yang diangkat oleh anggota DPRD Mimika belakangan ini.
Dalam pernyataannya, Wenda menegaskan bahwa persoalan sampah sebenarnya sudah ada dinas dan petugas yang menanganinya. Namun, ia menyoroti masalah yang lebih serius, yaitu pengrusakan lingkungan akibat aktivitas galian C liar yang masih marak di wilayah tersebut.
“Yang kami mau soroti adalah pengrusakan lingkungan terkait galian C liar. Bapak dan Ibu Dewan yang terhormat sering melewati jembatan Selamat Datang SP 2, kenapa tidak menutup aktivitas ilegal itu? Di mana peran Satpol PP?” tegas Wenda.
Ia menambahkan Satpol PP seharusnya tidak hanya fokus pada persoalan sampah, tetapi lebih menegakkan Instruksi Bupati Nomor 5 Tahun 2021 tentang penertiban galian C.
Wenda juga mengkritik sikap anggota DPRD yang dinilai lebih sibuk mencari kesalahan dinas lain, sementara mereka sendiri dinilai tidak menjalankan instruksi Bupati dengan baik. “Jangan lebih hebat mencari kesalahan dinas lain, sedangkan sendiri tidak mengawal Perda,” ujarnya.
Lebih lanjut, Wenda mengungkapkan keprihatinannya atas insiden truk pasir yang menabrak masyarakat di sekitar jembatan selamat datang pada Senin siang kemarin. Menurutnya, peristiwa tersebut adalah bukti nyata dampak buruk dari aktivitas galian C liar yang tidak terkendali. “Nanti kalau sudah fatal, semua baru angkat bicara. Kami minta semua pihak berpikir dan bertindak tegas terkait galian C liar di Kabupaten Mimika,” tegasnya.
Pertius Wenda menyerukan agar semua pihak, termasuk DPRD, Satpol PP, dan Pemerintah Daerah, bersinergi untuk menertibkan aktivitas galian C ilegal yang merusak lingkungan dan membahayakan keselamatan masyarakat.
Ia juga mengajak pemuda Mimika untuk turut serta mengawasi dan melaporkan aktivitas ilegal tersebut demi menjaga kelestarian lingkungan dan keamanan warga.
Dengan nada tegas, Wenda menutup pernyataannya, “Ini bukan hanya tentang sampah, tapi tentang masa depan lingkungan dan keselamatan kita semua. Mari kita bersama-sama bertindak sebelum terlambat.” (ana)