Timika, fajarpapua.com – Kekejaman kelompok separatis Papua terus berlanjut. Pada Rabu (9/4), TPNPB-OPM Kodap XVI Yahukimo dibawah pimpinan Yosua Sobolim mengklaim mengeksekusi mati lima pendulang emas di Kali Kabur, Yahukimo, Papua. Mereka menuding para korban merupakan anggota TNI yang menyamar.
Jubir OPM, Sebby Sambom dalam siaran pers, Kamis dini hari (10/4) menyatakan, manajemen Markas Pusat KOMNAS TPNPB menerima laporan resmi dari pimpinan TPNPB Kodap XVI Yahukimo, Yosua Sobolim dari Batalion Sisibia. Dalam laporan tersebut disampaikan bahwa pada hari Rabu, 9 April 2025, pukul 12:00–15:00 WIT, pasukan TPNPB dibawah komando Yosua Sobolim bersama Komandan Operasi Batalion Sisibia, Kempes Matuan, berhasil mengeksekusi lima (5) anggota militer Indonesia yang menyamar sebagai pendulang emas ilegal di Kali Kabur, wilayah Korowai, Kabupaten Yahukimo, Papua Barat.
Aktivitas penambangan ilegal oleh militer Indonesia di Kali Kabur kerap disertai pemantauan udara menggunakan drone, yang diarahkan dari area tambang ke markas TPNPB. Menanggapi situasi tersebut, pasukan TPNPB melancarkan operasi dan berhasil mengeksekusi lima anggota militer Indonesia dalam penyamaran.
Terkait hal ini, Panglima Kodap XVI Yahukimo, Elkius Kobak, menyatakan pihaknya bertanggung jawab penuh atas rangkaian aksi pembunuhan terhadap lebih dari 17 anggota militer Indonesia yang menyamar sebagai warga sipil sejak 6 April 2025. Seluruh korban disebut menyamar sebagai pendulang emas ilegal di wilayah Yahukimo.
“Kami siap hadapi militer Indonesia kapan saja. Jika ingin mengejar kami, silakan datang ke Kota Dekai. Kami berada di kota dan sedang menjalankan misi operasi,” tegas Elkius Kobak.
Hari ini, pasukan TPNPB Kodap XVI Yahukimo telah berada dalam posisi siaga dan melakukan operasi di pusat Kota Dekai sebagai bagian dari persiapan aksi lanjutan terhadap markas militer Indonesia di wilayah tersebut. Mereka juga menyatakan jika militer Indonesia ingin mengevakuasi jenazah anggotanya yang telah dieksekusi, tidak akan dihalangi.
Sementara itu foto mayat para korban yang beredar di group WA terlihat sangat mengenaskan.(red)