BERITA UTAMAYPMAK

Eliminasi Malaria di Mimika : Setiap Tahun YPMAK Gelontorkan Miliaran Rupiah

10
×

Eliminasi Malaria di Mimika : Setiap Tahun YPMAK Gelontorkan Miliaran Rupiah

Share this article
Tim petugas pengendalian malaria

YAYASAN Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK) sebagai pengelola Dana Kemitraan PT Freeport Indonesia (PTFI) berkomitmen mendukung Pemerintah Daerah Kabupaten Mimika, dalam hal ini Dinas Kesehatan Mimika untuk melakukan eliminasi malaria di tahun 2030.

Bentuk komitmen yang diberikan oleh YPMAK melalui Divisi Kesehatan dalah dengan memberikan dukungan kepada Public Health Malaria Control (PHMC) setiap tahunnya.

Kepala Divisi Kesehatan YPMAK, Hengky Womsiwor mengatakan, rencana eliminasi malaria ini awalnya ditargetkan pada 2026. Namun seiring waktu dan masih ada keterbatasan yang perlu untuk didukung, maka pemerintah mengundurkan waktu pencapaian pada 2030.

YPMAK sebagai mitra dari pemerintah daerah, melalui PHMC ikut memberikan dukungan dalam rangka eliminasi malaria. Dimana PHMC sendiri merupakan bentuk kemitraan dari beberapa elemen, seperti PT Freeport Indonesia melalui Community Health Development (CHD), YPMAK dan Dinas Kesehatan Mimika serta mitra-mitra lain yang ikut berpartisipasi dalam pemberantasan malaria, agar target pada 2030 ini bisa tercapai.

“Komitmen YPMAK melalui Dana Kemitraan PT Freeport Indonesia setiap tahunnya mendukung dalam bentuk biaya ke PHMC, khususnya biaya tenaga kerja. Kisaran biaya yang diberikan 2,3 miliar sampai 2,4 miliar untuk 45 tenaga,” katanya.

Pada 2024 kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam rangka eliminasi malaria, seperti penyemprotan insektisida terhadap 8.321. Pemasangan kelambu sebanyak 4.254. Melakukan sosialisasi sekaligus edukasi tentang malaria terhadap 19.706 orang. Serta melakukan survei tempat perindukan nyamuk pada 1.164 titik.

Pada 2025 ini, komitmen YPMAK masih terus berlanjut untuk mengeliminasi malaria. Yang mana, di tahun ini sementara melakukan perencanaan program malaria, tentunya untuk pengendalian vektor, pengobatan, survei penggunaan kelambu dan juga untuk edukasi preventif-promotif. Semua program itu kita rencanakan bersama-sama.

“Jadi YPMAK tidak duduk sendiri dan secara terpisah merencanakan, kemudian langsung dilakukan oleh PHMC. Namun ini adalah kemitraan, sehingga kami mendapatkan arahan petunjuk dari Dinas Kesehatan sebagai panglima kesehatan di Mimika agar sama-sama berkontribusi,” kata Hengky.

Selain itu, di tahun ini juga akan lebih banyak untuk pendekatan dengan Puskesmas. Apalagi Puskemas di wilayah kota sudah banyak yang menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). Sehingga ada peluang untuk ikut memberikan kontribusi ke Puskesmas agar lebih mandiri.

“Sebenarnya malaria ini merupakan kegiatan preventif dan promotif puskesmas. Namun tentunya ada hal-hal yang perlu saling didukung. Harapan kami dengan rencana kerja bersama, dan Puskesmas sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan di masyarakat, eliminasi malaria bisa tercapai,” ujarnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *