Timika, fajarpapua.com — Program layanan vaksinasi Demam Berdarah Dengue (DBD) tahap awal sebanyak 2.000 dosis yang dilaksanakan Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika berjalan sukses.
Dampaknya, tren kasus DBD pada periode Januari hingga Juli 2025 tercatat mengalami penurunan signifikan, hanya tersisa 56 kasus.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika, Reynold Rizal Ubra, Sabtu (23/8).
Reynold menjelaskan, Mimika telah memperoleh rekomendasi dari Gubernur Papua Tengah untuk membentuk Pusat Pengendalian Malaria.
Unit ini nantinya tidak hanya berfokus pada malaria, tetapi juga pada penanganan DBD sebagai penyakit menular yang ditularkan vektor nyamuk.
“Langkah ini sekaligus menyiapkan Mimika menuju sertifikasi eliminasi K-3 Malaria tingkat nasional pada 2027,” ujarnya.
Ia menegaskan, tahap awal vaksinasi DBD sudah berhasil dilayani di sepuluh puskesmas wilayah kota.
Tingkat partisipasi masyarakat pun cukup tinggi, terutama di Puskesmas Karang Senang yang melayani wilayah dengan padat pemukiman.
Selain vaksinasi, Reynold menyebutkan bahwa petugas kesehatan juga rutin melakukan upaya pencegahan, terutama di musim hujan, dengan meningkatkan kegiatan pengasapan (fogging) dan pemberantasan sarang nyamuk.
Indeks habitat nyamuk pembawa malaria maupun DBD, kata dia, masih merata hingga wilayah pesisir.
Karena itu, masyarakat diimbau tetap disiplin menjaga kebersihan lingkungan melalui gerakan 3M (Menutup, Menguras, dan Mengubur), serta menerapkan perlindungan diri seperti menggunakan kelambu, memasang kasa pada ventilasi, dan mengenakan pakaian tertutup saat beraktivitas di malam hari. (moa)
