Timika, fajarpapua.com – Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Mimika mendorong pemerintah daerah untuk menertibkan pengelolaan galian C pasir dan batu-batuan sebagai upaya meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Ketua KNPI Mimika, Pertius Wenda, menyampaikan hal tersebut dalam pembahasan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang digelar di Hotel 66, Timika, baru-baru ini.
Menurutnya, sektor galian C memiliki potensi besar bagi pendapatan daerah, namun selama ini penarikan retribusi dari aktivitas tersebut belum dilakukan secara optimal.
“Kami mengusulkan agar dinas terkait menyiapkan pos retribusi di jalur keluar-masuk Iwaka menuju Jayanti. Truk-truk pengangkut pasir halus, timbunan, maupun batu seharusnya memberi kontribusi bagi PAD. Tetapi kenyataannya pemerintah belum menagih hal itu,” ujarnya.
Pertius juga menekankan pentingnya regulasi yang jelas untuk mendorong kerja sama antara pemilik izin galian C dengan pengusaha alat berat.
Hal ini, menurutnya, agar Orang Asli Papua (OAP) yang sudah memiliki izin galian tetapi tidak memiliki excavator tetap bisa mengelola usaha mereka.
“Banyak OAP punya izin galian C, tetapi tidak memiliki excavator. Jika ada aturan yang memungkinkan kerja sama dengan pemilik alat berat, masyarakat juga bisa merasakan manfaatnya,” tambahnya.
KNPI Mimika mengungkapkan dukungannya terhadap visi dan misi Bupati serta Wakil Bupati Mimika yang menekankan pembangunan dari kampung ke kota.
Dengan regulasi yang jelas dan sistem retribusi resmi, pengelolaan galian C diharapkan dapat memberikan manfaat ekonomi lebih besar bagi masyarakat sekaligus menambah pemasukan daerah. (moa)