Jayapura, fajarpapua.com – Ribuan massa di Tanah Papua menggelar aksi demonstrasi serentak di empat wilayah, masing-masing Kota Jayapura, Kabupaten Jayawijaya (Wamena), Kabupaten Sarmi, dan Kabupaten Lanny Jaya, Selasa (2/9/2025).
Di Kota Jayapura, ratusan massa dari kelompok solidaritas mahasiswa Papua menyuarakan isu Papua Darurat Militer, Kekerasan Menanggapi Aksi di Sorong, RIP Hukum Indonesia, pembebasan empat tahanan politik NRFPB, hingga save demokrasi.
Di Wamena, massa dari aliansi mahasiswa Papua bersama KNPB Jayawijaya, KNPB Nduga, KNPB Lanny Jaya, Mahasiswa Jayawijaya, PMKRI, GMKI, HMI Jayawijaya, serta Pemuda Katolik, menggelar aksi menolak keberadaan militer non organik.
Sementara di Kabupaten Sarmi, koalisi masyarakat Sarmi Bersatu melakukan demonstrasi di depan Kantor DPRD Sarmi. Di Kabupaten Lanny Jaya, simpatisan pemuda bersama masyarakat setempat juga menyuarakan penolakan terhadap militer non organik.
Polda Papua bersama Polresta Jayapura Kota melaksanakan pengamanan di kawasan Lingkaran Abe, Distrik Abepura. Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Cahyo Sukarnito menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada elemen mahasiswa dan masyarakat yang menyampaikan aspirasi secara damai.
“Puji Tuhan, alhamdulillah, kegiatan penyampaian pendapat hari ini dapat berjalan dengan aman, tertib, dan bertanggung jawab. Kami atas nama pimpinan Polda Papua menyampaikan terima kasih kepada seluruh elemen mahasiswa dan masyarakat yang turut menjaga kondusivitas,” ujar Kombes Cahyo.
Jumlah personel yang dikerahkan mencapai 2.642 orang, terdiri dari Polda Papua 1.077 personel, Polresta Jayapura Kota 845 personel, Polres Jayawijaya 350 personel ditambah 80 personel TNI, Polres Sarmi 230 personel, dan Polres Lanny Jaya 52 personel ditambah 8 personel TNI.
Dalam pengamanan di Kota Jayapura, massa aksi diperkirakan berjumlah 300 orang, sedangkan Polda Papua menurunkan sekitar 550 personel gabungan. Patroli skala besar dilakukan oleh TNI, Polri, dan Satpol PP untuk memastikan keamanan dan kenyamanan warga.
Situasi kondusif juga tercipta di Jayawijaya, Provinsi Papua Pegunungan, yang menjadi salah satu titik aspirasi masyarakat kepada DPRK Jayawijaya.
“Upaya ini merupakan hasil kerja bersama antara Polda Papua, aparat keamanan, pemerintah daerah, hingga dukungan seluruh elemen masyarakat,” tambah Kabid Humas.
Ia mengimbau masyarakat tetap bijak menggunakan media sosial serta tidak mudah terprovokasi informasi yang tidak benar.
“Masyarakat kita sudah cerdas dalam membedakan mana yang bersifat provokasi. Mari bersama-sama menjaga keamanan dan kenyamanan karena itu adalah tanggung jawab kita bersama,” pungkasnya. (hsb)