Timika, fajarpapua.com – Program Sekolah Rakyat Mimika yang digagas Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Mimika, Papua Tengah, belum mampu memenuhi target jumlah siswa.
Meski pendaftaran sudah dibuka dua pekan, kendala utama muncul karena sebagian orang tua enggan menyekolahkan anaknya serta banyak calon siswa yang usianya sudah melewati batas jenjang SMP maupun SMA.
Pelaksana Tugas Kepala Dinsos Mimika, Devota M Leisubun, mengungkapkan hingga kini baru 39 siswa mendaftar untuk SMP dan 20 siswa untuk SMA. Dengan demikian, masih terdapat kekurangan 11 siswa SMP dan 30 siswa SMA, termasuk 10 calon siswa cadangan.
“Tim kami sudah melakukan verifikasi langsung ke rumah-rumah. Namun, ada orang tua yang belum mau menyekolahkan anaknya, ada juga yang sudah melewati batas usia. Inilah kendala yang menyebabkan kuota belum terpenuhi,” jelas Devota, Jumat (5/9).
Dinsos Mimika menegaskan Sekolah Rakyat dirancang untuk memberikan pendidikan gratis bagi anak-anak dari keluarga miskin ekstrem dan putus sekolah.
Meski begitu, tantangan sosialisasi masih perlu diperkuat agar masyarakat memahami manfaat program tersebut.
Untuk tahap awal, kegiatan belajar akan berlangsung di gedung eks Wisma Atlet PON XX, Jalan Poros SP2–SP5, yang saat ini sedang direnovasi Kementerian Pekerjaan Umum.
Setelah rampung, fasilitas belajar akan dilengkapi perlengkapan sekolah, sementara Kementerian Pendidikan menyiapkan tenaga pengajar.
Program Sekolah Rakyat Mimika merupakan bagian dari implementasi Instruksi Presiden Nomor 8 Tahun 2025 tentang penghapusan kemiskinan ekstrem.
Pemerintah menargetkan langkah ini dapat menekan angka putus sekolah sekaligus membuka akses pendidikan merata di daerah. (red)