Timika, fajarpapua.com – Polisi memanggil pihak-pihak terkait untuk menyelesaikan masalah yang berbuntut pada pemblokiran dan pemalangan Pelabuhan Pomako sehingga aktivitas pelabuhan terhenti.
“Sementara kita masih panggil para pihak untuk mediasi kembali,” kata Kapolres Mimika AKBP Billyandha Hildiario Budiman melalui pesan singkat, Rabu (10/9).
Menurut Kapolres, pihaknya sudah menyiapkan personel di lokasi kejadian. “Anggota sudah standby di sana,” ungkapnya.
Kapolres menambahkan, pihaknya masih melakukan pengecekan terkait akar permasalahan yang memicu aksi tersebut.
Diberitakan sebelumnya, aktivitas bongkar muat di Pelabuhan Pomako, Kabupaten Mimika, Papua Tengah, sejak Minggu (7/9) lumpuh total akibat sengketa lahan antara Pemerintah Kabupaten Mimika dengan pihak swasta.
Pemilik lahan memblokir akses Pelabuhan Pomako setelah Pemkab Mimika kalah dalam gugatan di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Jayapura. Akibat pemblokiran itu, kapal kontainer dan kapal penumpang tidak berani bersandar karena tidak ada kepastian lokasi bongkar muat.
Selain itu, sejumlah anggota Koperasi Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) Pelabuhan Pomako juga melakukan aksi pemalangan di Jalan Poros menuju pelabuhan pada Rabu (10/9). Aksi ini sebagai bentuk protes terhadap sengketa lahan yang melibatkan Pemerintah Kabupaten Mimika, Kantor Pertanahan Mimika, dan PT Bartuh Langgeng Abadi yang hingga kini belum terselesaikan.(ron)
