Makassar, fajarpapua.com – Pemerintah Kota Makassar, Sulawesi Selatan, bersama Palang Merah Indonesia (PMI) Makassar berkolaborasi menyiapkan program donor darah rutin yang digelar secara bergilir di 153 kelurahan pada 15 kecamatan.
Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, Rabu, mengatakan program donor darah bergilir ini diharapkan menjadi agenda tetap setiap kelurahan untuk memastikan ketersediaan darah di PMI dan rumah sakit tetap terjaga.
“Donor darah akan dijadwalkan secara bergilir di seluruh kelurahan. Dengan begitu, setiap wilayah memiliki peran nyata dalam menjaga stok darah,” ujarnya.
Sekretaris PMI Makassar, Khudri Arsyad, menyambut baik rencana tersebut. Ia menegaskan mekanisme donor darah akan diatur secara terjadwal agar seluruh kelurahan terlibat aktif, sehingga kebutuhan darah bisa dipenuhi secara berkesinambungan.
Khudri menuturkan, UPTD PMI Kota Makassar yang telah mengantongi sertifikasi BPOM memegang peran vital sebagai pusat pelayanan darah rujukan di kawasan Indonesia Timur. Stok darah dari Makassar kerap dikirim ke berbagai daerah, termasuk Timika, Ambon, hingga sejumlah provinsi di Sulawesi Selatan, bahkan untuk kebutuhan darurat lintas pulau.
Kebutuhan darah di Makassar sendiri sangat tinggi, mencapai 300–360 kantong per hari, sementara donor darah rata-rata hanya menghasilkan 100–300 kantong per hari.
“Meski stok untuk warga Makassar relatif aman, banyaknya pasien rujukan dari Kendari, Kalimantan, hingga Papua, termasuk Timika, membuat PMI terus menggiatkan donor darah,” jelasnya.
Sebagai Pelindung PMI Kota Makassar, Munafri menegaskan dukungan penuh terhadap program kemanusiaan ini. Menurutnya, kolaborasi pemerintah kota dan PMI bukan sekadar seremonial, melainkan kebutuhan mendesak untuk menjaga pasokan darah sebagai penopang layanan kesehatan regional.
Dengan langkah ini, Makassar menegaskan posisinya bukan hanya sebagai pusat layanan kesehatan, tetapi juga sebagai penyuplai darah penting bagi wilayah lain di Indonesia Timur, termasuk Timika.(ant/ana)